Sebagian besar pengungsi berasal dari enam desa yang berada di radius 3 km puncak Gunung Sinabung. Sesuai rekomendasi PVMBG, penduduk di beberapa desa termasuk Simacem, Bekerah, Sukameriah, Sukanalu Teran, Sigarang-garang, dan Mardinding (Kecamatan Namanteran) disarankan agar segera melakukan evakuasi.
Selain tempat penampungan, BPBD Sumatera Utara juga mengadakan dapur umum dan memberikan 2.000 potong selimut untuk para pengungsi.
"Sementara ini, urusan makanan pengungsi telah dilayani oleh Dinas Sosial Karo. Persediaan beras di Bulog mencukupi. Dan, posko kesehatan didirikan oleh Dinas Kesehatan Kab. Karo dan Provinsi Sumut. Bantuan dari berbagai pihak saat ini masih berdatangan untuk membantu pengungsi," ungkap Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.
Saat kondisi gawat seperti ini, sebagian masyarakat secara mandiri juga telah mengevakuasi ternaknya.
"Masker juga sudah dibagikan kepada sebagain masyarakat. Saat ini sekolah berjalan normal. Sebagian masyarakat tetap menjalankan aktivitas secara normal," ungkap Sutopo lagi.
Di saat bersamaan, Tim Reaksi Cepat BNPB mendampingi Pemda Karo dan BPBD Sumut melakukan upaya penanggulangan bencana terkait pendampingan teknis, logistik, administrasi dan pendanaan.
Sementara, kondisi Gunung Sinabung hingga Senin (16/9) pukul 10.45 WIB ?pagi ini terpantau realtime dari CCTV di Posko BNPB terlihat masih mengeluarkan asap putih keabu-abuan. Arah asap dominan menuju ke Timur hingga Timur Laut dengan membawa abu vulkanis.
Status Gunung Sinabung masih tetap Siaga (level III). "Masyarakat dihimbau untuk selalu mengikuti arahan dan informasi dan petugas berwenang."
Laili