Kepada media, Adrian (17) mengatakan, masih memegang pesan ayahnya semasa hidup untuk mendaftarkan diri menjadi anggota kepolisian. "Ya, mau melanjutkan pesan bapak," tuturnyanya.
Ia sembari menjelaskan, dahulu almarhum Kus pernah berpesan agar putra pertamanya itu mendaftar menjadi polisi seperti dirinya. Saat ini, Andrian masih terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Teknik Informatika di Binus Alam Sutra semester I. Namun melihat kondisi keluarganya sekarang, Andrian bertekad akan mengambil cuti kuliah untuk segera mendaftar Akpol atau Bintara.
"Kalau Bintara, kan, paling setahun," ungkap Andrian lagi.
Kendatipun Andrian harus mengikuti tes terlebih dahulu, dirinya tidak akan mempermasalahkan hal itu. Tekadnya sangat kuat untuk menjadi Bintara Polisi jika dirinya lolos proses seleksi. "(Pilih) Bintara paling, (cukup kuliah) setahun keluar (lulus, Red.). Melanjutkan pesan bapak saja," terangnya.
Satu hal lagi yang menjadi semangat hidup bagi Andrian, ayah yang membesarkannya dengan penuh kasih itu pernah berpesan, agar dirinya bisa sukses dan menjadi "orang". "Bapak suka kalau saya bisa menjadi polisi dan sukses," ungkapnya sumringah.
Hari ini (13/9), Andrian beserta adik dan ibunya, Sunaringati, diundang ke Balai Pertemuan Metro Jaya untuk menerima sumbangan Asabri senilai Rp 100 juta bersama tiga anggota keluarga anggota Polri yang juga tewas ditembak orang tak dikenal.
"Merasa dihormati sekali dengan acara ini. Terimakasih juga kepada Polri," ujarnya bijak.
Selain Andrian, Sunaringati masih harus menafkahi 2 anak lainnya. Yakni, Adam Anggoro (SMA 7 Tangsel, Kelas 7) dan Jiesta Kirani (SD Al Mubarok, Kelas I). Andrian bertekad, akan membantu Sang Bunda menghidupi keluarga dan membantu membiaya sekolah adik-adiknya.
Laili