Ditemui Tabloidnova.com di rumah duka di Asrama BPP, Jl Gudang Laut, Jakarta Utara, Ani menuturkan sosok suaminya.
"Mas Nung yang saya kenal orangnya baik dan romantis. Dia juga sayang sama keluarga, juga humoris," tutur Ani.
Digambarkan Ani, Nung adalah ayah yang sangat penyayang kepada putra mereka satu-satunya, Muhammad Rizky (2). Apapun yang diinginkan Iki selalu dituruti oleh Nung. Kendati sebagai supir perusahaan ekspedisi, Nung kerap jarang di rumah. Namun setiap kali berada di rumah, dirinya selalu mencurahkan seluruh perhatian kepada putranya.
Kasih sayang Nung ini terwujud juga dalam angan-angan yang sempat dibagi bersama Ani.
"Dia punya cita-cita, kepengin punya rumah dan sekolahkan anak sampai tinggi. Ya, mungkin itu semua yang orang juga ingin, ya," jelas Ani.
Kini, setelah Nung tiada, Ani teringat angan-angan mereka yang ingin menjalani pernikahan hingga kakek-nenek bahkan hingga menyaksikan putra mereka menikah.
"Ya, pokoknya dia itu selalu kepengin bahagiakan keluarga. Kalau bekerja jarang mengeluh. Dan, saya selalu support terus dan ingatkan kalau kita punya anak. Kalau mengeluh, siapa yang menafkahi," kenang Ani.
Sejak menikah dengan Nung tahun 2010, banyak kenangan manis yang dimiliki Ani. Setelah kini ditinggal sendirian, Ani mengaku tak letih menghadapi hidup. Justru ia menjadikan kenangan bersama suaminya sebagai semangat untuk hidup, khususnya untuk mendampingi putra semata wayangnya.
"Rencana saya pribadi belum terpikirkan, sekarang masih bingung. Tapi kita harus berjuang buat anak," ujar Ani lagi.
Disinggung mengenai kondisi Rizky yang belum begitu mengerti kalau ayahnya sudah meninggal, Ani berusaha membuat anaknya mengerti dengan mengajaknyake kuburan saat dikebumikan.
"Mudah-mudahan kalau Rizky sudah tahu ayahnya sudah tiada, bisa kuat. Cuma sekarang saya kasihan, dia masih kecil sudah ditinggalkan, masih sayang-sayangnya sama ayahnya. Sementara, kasih sayang dari orang tua laki-lakai sudah tidak ada. Padahal dia kalau sama ayahnya dekat sekali," sesal Ani.
Digambarkan Ani, saat Nung memiliki kesempatan di rumah, mendiang suka sekali bercanda seharian dengan putranya. Dan anak laki-lakinya yang lucu tersebut kerap membuntuti Nung kemana pun.
"Sekarang ayahnya sudah tidak ada, saya jadi kasihan sama anak," ungkapnya haru.
Ani mengaku tak lagi emosi dengan kepergian Nung. Dirinya hanya meminta pada banyak pihak, agar Nung dimaafkan atas segala khilaf dan kesalahan, serta mendoakan suaminya diterima disisi Allah SWT.
Laili