Tahap ketiga, peserta yang tersaring tak lagi bermain berdasarkan waktu, melainkan bertanding seperti biasa samapai muncul satu pemenang. Tes berlangsung sepanjang sore hingga malam, karena setiap peserta harus bermain dua kali. Terlihat beberapa peserta tak segan untuk berteriak saat meraih angka, dan beberapa dari mereka pun menangis saat harus kalah dari lawannya. Ditahap ketiga ini ada 109 anak yang lolos hingga akhirnya muncul 26 nama.
Di tahap ke empat mereka mengikuti tes fisik, yaitu beep test untuk uji kemampuan dan ketahanan fisik peserta. Di beep test para peserta harus berlari di lintasan sepanjang 20 meter dengan mengikuti instruksi audio. Dimana pada level-level awal, jeda dari satu bunyi beep ke bunyi lainnya cukup panjang, semakin tinggi level jeda semakin cepat. Dari 26 peserta yang mengikuti tes fisik semua lolos untuk masuk karantina.
Perserta yang lolos menyiratkan rasa suka cita setelah menjalani audisi yang melelahkan. Seperti yang dirasakan Andi Adly Dzil Ikram Wisani, bocah dari Watampone, Sulawesi Selatan ini, Ia twersenyum lebar saat melihat namanya ada di jajaran 14 putra yang akan dikarantina. Diusianya yang baru saja menginjak 13 tahun Mei lalu, Andi menunjukkan bakat bermain bulutangkis yang luar biasa hingga ia lolos ke tahapan akhir. "Senang sekali. Perjalanan jauh untuk sampai kesini akhirnya terbayarkan. Semoga lolos tahap karantina," ujarnya singkat.
Ical