Saat itu, selain dituntut untuk melaporkan berita secara live, Hentty juga diharuskan meng-update detik demi detik perkembangan kasus itu dari Jombang. "Benar-benar melelahkan. Karena saya harus bekerja mulai pagi hingga malam," kenangnya.
Tak hanya itu, karena pemberitaan yang sangat gencar dari stasiun teve tempatnya bekerja, Hentty juga sempat menerima surat kaleng dari orang yang tak dikenalnya. Di surat itu diberitahukan, ada korban Ryan lainnya selain yang dikubur di belakang rumah Ryan di Jombang. "Itu merupakan pengalaman pertama interaksi dengan audiens. Mereka merespons pemberitaan meski lewat surat kaleng. Karena kasusnya pembunuhan, jadi menyeramkan," imbuhnya.
Perempuan kelahiran Malang, 16 Maret 1981, sebelum jadi jurnalis memiliki prestasi akademik yang baik saat kuliah. Asal tahu saja, Hentty menamatkan program studi sosiologi di Universitas Airlangga Surabaya dengan predikat cum laude. "Sampai sekarang masih bangga dengan predikat kelulusan itu," ujarnya sambil tertawa.
Amir