TabloidNova.com - Setelah dilarikan ke RS MMC, Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis (219/6) malam, kondisi kesehatan Arfiand Caesar Al Irhami alias Aca (15) mengalami penurunan yang drastis. Konon, meja operasi sudah disiapkan namun karena kondisi siswa SMAN 3 Jakarta ini terus drop, Arfiand tak sempat dioperasi.
Tapi sebelum ajal menjemput, Diana Dewi (46) dan Arief Setiady (46), orang tua Aca masih mengaku bahwa putra pertama mereka itu masih dalam kondisi yang sadar. "Dia sadar. Dia bisa berkomunikasi. Kami datang, dia langsung ngenalin. Dia bisa berkomunikasi dengan kami. Saya sempat tanya mana yang sakit, semua sakit katanya. Jadi saya menguatkan dia untuk terus tetap semangat," ujar Diana.
Tapi Diana dan Arief mengaku sempat kaget karena pada saat tiba di RS, menurut pihak dokter, kondisi Aca sudah parah. "Katanya ada selaput di rongga perutnya. Harusnya enggak boleh ada. Saat itu masih samar, enggak tahu itu darah atau cairan. Untuk memperjelas harus CT Scan. Setelah CT Scan, sudah keluar hasilnya tapi belum bisa dibaca dokter. Tapi waktu itu anak saya udah di ICU, karena dokternya bilang harus segera msuk ICU," kenang Arief.
Di ICU pun, Arief mengaku masih sempat mendampingi Aca yang masih dalam kondisi sadar. "Cairan itu harusnya enggak ada. Itu indikasi kebocoran, entah di usus atau di lambung. Jadi harus segera dioperasi. Tambah lagi urine-nya sudah berwarna hijau, sudah bercampur dengan feses. Makin jelas kan ada kebocoran, harus segera operasi," tambah Arief lagi.
Diana dan Arief pun terus "menyuntikkan" semangat pada Aca jelang operasi. Tapi Aca yang memang sudah merasakan kesakitan yang luar biasa tak lagi kuat menunggu operasi. Tepat pukul 11.00 WIB, saat ia dijadwalkan akan dioperasi, Aca menghembukan nafas terakhirnya dengan didampingi kedua orang tuanya. "Jam 10.00 kami disuruh keluar karena persiapan operasi. Setelah itu kami masuk, enggak lama langsung drop dan drop terus, enggak sadar dan akhirnya jam 11.00 dinyatakan meninggal. Jadi Arfiand tak sempat operasi," ujar Diana.