TabloidNova.com - Mengingat kematian siswa SMAN 3 Jakarta, Arfiand Caesar Al Irhami (16) pada 20 Juni silam di RS MMC, Kuningan, Jakarta Selatan, dinilai tidak wajar, maka pihak kepolisian pun sudah mengadakan serangkaian proses pemeriksaan terhadap beberapa pihak yang terkait dengan kasus kematian Arfiand yang mendadak ini. Meski banyak komentar yang sudah mengemuka soal bantahan bahwa kematian Arfiand disebabkan oleh kekerasan yang diterimanya selama kegiatan pelantikan pecinta alam Sabhawana di Gunung Tangkuban Perahu, polisi tidak bergeming dan terus melaksanakan pemeriksaan. "Silahkan jika ada yang menyimpulkan. Kami masih mengumpulkan semua keterangan. Silahkan saja kalau ada yang menyatakan tidak tahu atau apa. Atau hanya kecapekan atau karena beban ransel yang ada," ujar Kombes Rikwanto, Kabid Humas Polda Mtero Jaya, Senin (23/6) siang. Apapun sanggahan tersebut, kata Rikwanto, pasti tidak akan bisa menutupi fakta yang sesungguhnya kelak. "Ilmiah itu kan tidak bisa (ditutupi). Faktor-faktor yang dibuat mana yang alamiah, mana yang dibuat, semua bisa dibuktikan," kata Rikwanto yang memastikan akan memanggil semua pihak yang dinilai bertanggungjawab, termasuk Kepala Sekolah SMAN 3 Jakarta. "Kepsek termasuk yang akan dipanggil pada waktunya nanti."
Yetta Angelina/TabloidNova.com