TabloidNova.com - Saat ini, nyaris setengah juta rakyat Inggris Raya bergantung pada tempat-tempat penampungan makanan untuk menyediakan konsumsi layak pada keluarga mereka. Padahal, di belahan dunia lain, banyak negara yang justru kelebihan bahan makanan hingga 15 ton per tahun. Fakta ini cukup mengejutkan ya, tapi hal itu benar adanya. Inilah yang membuat sebuah badan amal bernama The Real Junk Food Project mencermati fenomena ini.
Bekerja secara independen, yayasan ini secara langsung mendistribusikan makanan dengan cara-cara sederhana, yakni menyajikan makana di kafe yang hanya mewajibkan konsumen membayar semampu mereka. Opsi lainnya adalah membangun bank makanan dari makanan "sisa".
Jangan merasa jijik dulu, soalnya yayasan nirlaba ini tak mengambil makanan sisa dan kemudian menyajikannya pada orang lain yang membutuhkan. The Real Junk Food Project menyeleksi secara teliti semua makanan yang akan mereka sajikan. Apalagi, pimpinan yayasan ini, Adam Smith, adalah seorang chef dan telah melewati proses inspeksi kesehatan dengan metode yang dianutnya untuk The Real Junk Food Project.
Cara kerja The Real Junk Food Project cukup sederhana. Sejumlah relawan akan mengumpulkan bahan makanan yang tidak digunakan oleh industri restoran, supermarket, atau pasar. Bahkan beberapa supplier makanan dengan suka rela mendonasikan bahana makanan secara rutin. Dan ini bukan proyek kecil mengingat setiap minggunya, para relawan bisa mengumulkan hingga 500 kilogram bahan makanan dan bisa menyajikan lebih dari 100 porsi makanan setiap hari di kafe mereka.
Kafe milik The Real Junk Food Project dibuka setiap hari di kota Leeds, Inggris dari jam 10.00 hingga 16.00 dan secara rutin melayani sekitar 20 keluarga di luar tamu-tamu tak rutin lainnya.
Yetta Angelina