Emily yang sudah 18 bulan bertugas di Surabaya mengaku betah tinggal di Kota Buaya. Surabaya di mata Emily, meski termasuk kota besar dan metropolitan, dianggap lebih nyaman dibandingkan Ibukota Jakarta. Alasannya, Surabaya dianggap tak terlalu macet layaknya jalanan di Jakarta.
Selain itu, lanjutnya, Surabaya dianggap nyaman untuk ditinggali. "Kotanya hijau. Banyak taman bisa ditemui di berbagai sudut kota." Bahkan Emily mengaku terkesan dengan sistem penghijauan yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya. Dalam hal bersosialiasasi pun, Emily menyatakan, warga Surabaya amat ramah. Selama tinggal di Surabaya, Emily mengaku sudah memiliki banyak teman. "Teman-teman saya mulai dari teman kerja hingga kenalan mereka," ujar perempuan kelahiran Maret 1982.
Kendati tak diharuskan, sebagai Public Affairs Officer, Emily berusaha untuk menguasai Bahasa Indonesia. Saat ditempatkan di Konsulat Jenderal Amerika di Surabaya, selama 6 bulan pertama yang dilakukan Emily adalah belajar Bahasa Indonesia. Tak heran jika dalam setiap acara yang diadakan Konsulat Jenderal Amerika di Surabaya, Emily cukup fasih berbahasa Indonesia. Bahkan, perempuan kelahiran Boston ini juga fasih berbahasa Persia, Prancis, Jerman, dan Arab.
Sayangnya, meski mengaku betah tinggal di Surabaya, Emily akan meninggalkan Indonesia pada September mendatang untuk kembali ke Amerika Serikat.
Amir