Menyadari bahwa Indonesia memiliki ragam budaya yang kaya, maka IFW berupaya penuh untuk menjaring potensi insan fashion Indonesia dalam mengolah konten lokal tersebut menjadi bernuansa global. Hal ini dilakukan agar kekayaan budaya Indonesia ini dapat menjadi ciri khas dan berdaya saing di pentas dunia.
Perhelatan ini melibatkan semua elemen pendukung dunia fashion. Mulai dari industri, komunitas, creator/desainer, hingga pemerintah. Konsisten dengan tujuan yang telah dibakukan bersama, IFW menekankan fashion tak sekedar sebagai kreasi, komoditas dan pencitraan hidup semata. Aspek industri bisnis yang prospektif juga wajib diperhitungkan secara matang agar tercipta citra yang kuat dan melahirkan fashion branding Indonesia bagi dunia.
Visi tersebut tentu menjadi nafas dalam setiap aspek penyelenggaraan IFW. Acara ini tak hanya menghadirkan keterampilan para desainer Indonesia dalam menginovasi kekayaan budaya dalam negeri melalui peragaan busana. Trade show, kompetisi, dan seminar yang menghadirkan ikon fashion dunia juga mengisi salah satu agenda pekan fashion ini.
Pekan fashion terbesar di Indonesia ini akan mengawali debutnya pada 23-26 Februari 2012 di Jakarta Convention Center, Jakarta. Tema "" menjadi benang merah IFW 2012. Di dalamnya tertoreh keagungan dan keunikan budaya negeri kita melalui warna-warna yang terpatri pada karya busana para desainer lokal. Kali ini, sarung terpilih sebagai konten lokal yang akan menjadi tren global baru, menyusul batik yang telah mendunia.
Indonesia Fashion Week diselenggarakan oleh Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI). Acara ini turut didukung penuh oleh Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, Tabloid NOVA dan ACT, unit perusahaan yang bergerak di bidang event organizer milik Kompas Gramedia.