TabloidNova.com - YN, orangtua RD, bocah berusia 10 tahun yang diduga melakukan tindak kekerasan seksual terhadap lima rekan sebayanya, mengaku lalai mengawasi tindak-tanduk dan perilaku anaknya.
Pria paruh baya itu mengaku bahwa RD memang seringkali menghabiskan waktunya di warung internet (warnet) untuk bermain game online. Meski begitu, YN menampik anggapan yang menyatakan bahwa RD, anaknya, kerap membuka situs pornografi saat berada di warnet.
Sebelumnya, RD diduga melakukan kejahatan seksual di Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara. Lima bocah sudah mengaku menjadi korban perbuatan RD. Lima bocah itu adalah F (10), I (7), N (7), E (8), dan D (7). Dua di antara mereka adalah bocah perempuan, yaitu F dan E.
Mengejutkan, karena setelah digali informasi lebh lanjut, diperoleh berita bahwa RD melakukan tindakan kekerasan seksual terhadap rekan sebayanya bukan hanya kali ini saja.
Seperti dilaporkan Kompas.com, Dar (65), salah satu nenek korban RD, menginformasikan bahwa ternyata ketika RD duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar, ia sudah pernah melakukan hal yang sama. Bahkan tercatat korbannya saat itu ada dua orang, satu bocah lelaki dan satu bocah perempuan. Tapi kejadian tersebut tak sempat terungkap karena keluarga korban langsung pindah karena malu.
Setelah RD diduga melakukan pencabulan terhadap lima teman sebayanya, keluarga RD pun mengaku akan segera pindah dari kawasan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara. YN mengaku ia didesak warga untuk segera pindah. YN setuju untuk pindah setelah bermediasi dengan warga setempat.
Yetta Angelina (Sumber: Kompas.com)