Kepergian ke Ende Mengisyaratkan Tugas Taufiq Sudah Selesai

By nova.id, Minggu, 9 Juni 2013 | 11:43 WIB
Kepergian ke Ende Mengisyaratkan Tugas Taufiq Sudah Selesai (nova.id)

Kepergian ke Ende Mengisyaratkan Tugas Taufiq Sudah Selesai (nova.id)

"Foto: Laili "

Rano Karno mengaku sempat tak percaya ketika dapat kabar Taufiq Keimas meninggal "Menjelang maghrib saya dapat berita, yakni statement dari Pramono Anung jika Pak Taufiq sudah tidak ada. Saya lantas mencari yag benar bagaimana. Saya telepon staf khusus Ibu Mega belum ada jawaban pasti. Lalu, saya lihat media sosial, ada pernyataan dari Pramono Anung baru saya yakin," ujarnya.

Di mata Rano Karno, Taufiq adalah sosok Guru juga bapak yang supel.

"Jeda umur saya memang jauh dengan beliau. Tapi dia ini bergaul dengan semua kalangan. Artinya, dia tidak pernah melihat usia. Mau tua atau muda, dia selalu supel bergaul," ujarnya bangga.

Bagi Rano, sosok Taufiq dikenalnya juga seperti orang Betawi kendati berdarah Palembang. "Kebetulan beliau orang Palembang tapi lahir di Mangga Dua. Bahasa Betawinya kental sekali," ujarnya.

Sebagai Guru, Taufiq telah membimbingnya untuk yakin dengan pemikiran. Hal ini yang dipelajari dari pengalaman politik Taufiq.

"Menurut saya, perjalanan terakhir ke Ende dalam rangka hari Kesaktian Pancasila, artinya sebagian besar tugasnya sudah selesai. Dalam rangka menegakkan 4 pilar. Politik dikembalikan ke Bhinneka Tunggal Ika," tandasnya.

Kini setelah kepergian pria subur yang ramah tersebut, warga Indonesia berduka.

"Saya yakin Ibu Mega bisa hadapi semua," ujar Rano berharap yang terbaik bagi keluarga yang ditinggalkan.Laili