Menurut pria kelahiran Jakarta, 14 Oktober 1962 ini ada beberapa petunjuk yang bisa menjadi pedoman untuk anggun berbusana islami. "Sesuai dengan apa yang sudah diajarkan pada sekolah mode, Less is More, jadi dengan modal sedikit tapi kita bisa tampil maksimal, tapi saat ini di dunia fashion khususnya busana islami yang terjadi malah sebaliknya,"jelasnya saat dihubungi tabloidnova.com.
Namun kata Sonny, bukan berarti kurang yang dimaksudnya dalam berbusana islami juga tidak menunjukkan kaidah dalam berbusana sesuai agama. "Sebagai desainer tentunya bisa mengantisipasinya tentunya dengan tiga syarat utama yaitu mengetahui proporsi tubuh kemudian menyeimbangkannya lewat komposisi dan yang terakhir adalah dengan memberikan ilusi,"ungkapnya.
Ditambahkan oleh Sonny bahwa berbusana islami yang benar tentunya juga tak lepas dari sikap yang mencerminkan muslim yang baik. "Berbusana yang elegan dengan tiga syarat yang tadi saya sebutkan dibarengi dengan attitude seorang muslim yang baik tentunya ya memang akan sangat pas,"sahutnya mengkritisi.
Sebagai desainer ia tentunya ingin agar rancangan baju yang dibuatnya dapat terlihat cantik dari depan hingga kebelakang. "Detil tentu sangat diperhatikan makanya busana itu tidak hanya membungkus orang, tapi harus ada koreksi tubuhnya,ini yang utama,"tambahnya.
Sonny juga memaparkan berbagai mode busana Islami yang kini berkembang di tanah air hendaknya tetap dapat mencerminkan budaya Indonesia. "Walaupun hingga kini kiblat busana islami memang masih ke Arab tapi unsur-unsur Indonesia sebaiknya masih terus bisa diadaptasi, ini adalah pekerjaan rumah bagi desainer, saya pun tentunya akan memikirkan hal tersebut," ungkapnya.
Swita