Suasana Seru Taman Fatahillah

By nova.id, Sabtu, 25 Mei 2013 | 23:02 WIB
Suasana Seru Taman Fatahillah (nova.id)

Suasana Seru Taman Fatahillah (nova.id)

"Foto: Henry "

Suasana pelataran Taman Fatahillah kawasan wisata Kota Tua, Jakarta, di hari libur itu begitu ramai. Tak seperti dulu, kawasan ini sudah mulai tertata rapi. Para pedagang kaki lima (PKL) tidak lagi  memadati area taman. Untuk pedagang makanan,  mereka ditempatkan di jalan seputar taman. "Sekarang ini, pengunjung sudah lebih nyaman karena taman tak lagi riuh dengan PKL," ujar Yudha, salah satu pengunjung wisata kota tua yang datang bersama istri dan seorang anaknya.

Yudha mengaku sudah beberapa kali mengunjungi kota tua. Alasannya, "Kawasan ini merupakan tempat wisata yang murah-meriah. Selain itu juga gampang dijangkau.  Jalur busway, kan, tak jauh dari taman ini," ujar Yudha yang tinggal di kawasan Dan Moogot. 

Area Taman Fatahillah berdampingan dengan beberapa bangunan tua yang sebagian di antaranya difungsikan untuk museum. Antara lain Museum Sejarah, Museum Wayang, dan Museum Seni Rupa dan Keramik. Ongkos masuk ke museum pun terbilang murah. Misalnya saja Museum Wayang, pengunjung dewasa hanya dikenakan tiket masuk Rp 5 ribu. 

Kalaupun hanya berada di area taman, sudah cukup banyak hiburan.. Misalnya saja hari itu ada atraksi dari sebuah perkumpulan kesenian tradisional. Dengan iringan gamelan, seorang anak kecil usia 11-an tahun diikat kuat-kuat. Yang membuat penonton agak merinding, bocah lelaki itu dibalut kain kafan. Lalu,  bocah itu ditutupi kain, diiringi bunyi cambuk menyambar-nyambar yang dimainkan seorang penampil.  Sekian menit kemudia, kain dibuka dan bocah itu sudah bebas dari tali yang menjeratnya.

Bayaran untuk kelompok ini cukup saweran. Terserah pengunjung mau memberikan berapa pun. 

Hari itu, kelompok kesenian Ondel Ondel juga tampil.  Dengan tetabuhan khas Betawi, dua Ondel Ondel menari berputar-putar seiring alunan musik. Seorang pria juga tampak menari-nari. Di saat kelompok ini istirahat,  pengunjung bisa foto bersama dengan Ondel Ondel. 

Yang menarik,  di sana ada beberapa orang dengan dandanan unik, dan menarik untuk foto bersama. Bayarannya juga suka rela. Salah satu favorit adalah seorang pria berpakaian ala tentara zaman Belanda dengan dandanan hitam, termasuk wajahnya dicat hitam. Ia juga membawa senjata laras panjang warna hitam. Aksinya benar-benar mirip patung. Di sebelahnya, ada seorang wanita setengah baya berdandan ala noni-noni Belada. Ia berbusana gaun panjang putih, bertopi putih, sambil membawa payung. 

Bagi pengunjung yang ingin santai olahraga ringan juga bisa. Di sana, terdapat jasa penyewaan sepeda tua. Agar tampil gaya, pengunjung boleh pinjam topi ala zaman Belanda. Pengunjung sambil santai bisa bersepeda dengan biaya sewa Rp 20 ribu per setengah jam. 

Pengunjung pun santai menikmati suasana dan atraksi kesenian yang tersaji.  Keinginan Pemprov DKI menjadikan kawasan Kota Tua menjadi ruang publik, tampaknya kesampaian.

Henry