Bu Guru Mardiati Luka Parah Lawan Perampok

By nova.id, Jumat, 24 Mei 2013 | 03:48 WIB
Bu Guru Mardiati Luka Parah Lawan Perampok (nova.id)

Bu Guru Mardiati Luka Parah Lawan Perampok (nova.id)

"Foto: dok. Tribunnews "

Masyarakat Sungai Paoh, Kecamatan Langsa Barat, Rabu (22/5/2013) subuh kemarin digegerkan aksi perampokan yang menimpa seorang warga setempat, Mardiati (52), guru SMPN 5 Kota Langsa. Korban sempat melakukan perlawanan meski akhirnya tumbang terkena tikaman benda tajam. Seorang pelaku terjebak di kamar mandi rumah korban dan dengan mudah diringkus polisi.

Kasus perampokan itu terjadi di rumah Mardiati, di Gang Damai, Gampong Sungai Paoh, Kecamatan Langsa Barat. Korban mengalami luka tusukan benda tajam (pisau) di bagian bahu dan paha kanan, sejumlah gigi rontok dan lebam di beberapa bagian badan. Korban ditangani tim medis RSUD Langsa dan hingga sore kemarin dilaporkan sudah melewati masa kritis pascaoperasi. Mardiati yang berstatus janda tinggal sendiri di rumah itu.

Sedangkan dua anaknya, seorang bertugas sebagai dokter di RSU Idi, Aceh Timur dan seorang lagi sedang kuliah di salah satu perguruan tinggi di Banda Aceh.

Seorang saksi mata yang juga tetangga dekat korban, Ningsih (16) kepada Serambi (Tribunnews.com Network) menceritakan, pagi itu sekitar pukul 06.00 WIB, ia dipanggil oleh Mardiati ke rumahnya. Korban memberitahukan kepada Ningsih bahwa rumahnya seperti dimasuki maling karena beberapa barang di ruangan belakang berserakan.

"Beberapa saat melihat-lihat di rumah itu, saya disuruh pulang karena hampir tiba waktu pergi sekolah," kata Ningsih. Posisi rumah Ningsih persis di bagian belakang rumah korban.

Baru beberapa langkah Ningsih meninggalkan rumah Mardiati, ia kaget mendengar jeritan memanggil namanya. Suara itu terdengar seperti orang meronta sambil melakukan perlawanan. Secepatnya Ningsih berbalik untuk memastikan apa yang terjadi. Betapa terkejutnya Ningsih saat mendapati Bu Guru Mardiati sudah tergeletak mandi darah. Dia juga melihat bayangan orang berkelebat keluar dari dalam rumah menuju ke arah belakang. Jeritan Ningsih meminta tolong memecah keheningan pagi itu. Dalam sekejap puluhan warga sudah menyesaki lokasi kejadian. Tak lama kemudian aparat kepolisian juga berada di rumah korban.

Kapolres Langsa, AKBP Hariadi SH SIK didampingi Kasat Reskrim, AKP Muhammad Firdaus kepada Serambi mengatakan, kasus itu murni perampokan. Pelakunya dua orang yang masuk (menyelinap) ke dalam rumah korban sejak subuh sekitar pukul 05.00 WIB.

"Seorang pelaku berhasil kabur setelah menikam korban. Sedangkan seorang lainnya, Yeta Irawan (29) ditangkap tanpa perlawanan karena terjebak di kamar mandi rumah korban. Tak ada barang-barang korban yang berhasil diambil pelaku," kata AKB Muhammad Firdaus.

Polres Langsa sedang menangani kasus itu termasuk memburu tersangka yang kabur, berinisial D.

"Identitas buronan sudah kita ketahui dan diharapkan segera diringkus," tandas Firdaus.

Sekitar pukul 11.30 WIB, Rabu (22/5/2013) tim medis RSUD Langsa berhasil mengoperasi luka serius di bagian bahu dan paha kanan korban yang sebelumnya mengalami pendarahan hebat. Menjelang sore kemarin, korban sudah melewati masa kritis.

Sepanjang pagi hingga sore kemarin, masyarakat, kerabat, murid, dan rekan-rekan seprofesi korban silih berganti membesuk dan menyampaikan rasa simpati. Bu Guru Matematika di SMPN 5 Langsa ini terbaring lemas di salah satu ruang rawat inap RSUD Langsa didampingi anggota keluarganya.

Sumber: Tribunnews