Kasus pemotongan alat kelamin dengan korban AM (23) warga Bojongsari, Depok, oleh tersangka NN (22) gadis bertempat tinggal di Kosambi Timur, Tangerang, Banten, akhirnya tuntas. Pelaku akhirnya kemarin ditangkap di rumahnya Senin (20/5) oleh petugas Polsek Metro Pamulang.
Entah malu atau merasa bersalah, korban sebenarnya tak melaporkan kejadian yang dialaminya. Justru pihak RSUD Tangerang Selatan yang melaporkan temuan seorang pria yang datang dengan burung terpotong.
Kejadian yang dialami AM berawal ketika NN mengenalnya sekitar 4 bulan sebelum kejadian. "Korban dan pelaku kenal dari teman melalui handphone. Lalu mereka sepakat bertemu pada hari kejadian," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto.
Sayangnya, hari itu korban mengajak NN pergi hingga larut malam dan pelaku menjadi panik tidak tahu lokasi. "Pelaku ini datang ke daerah Sawangan dengan naik angkutan umum. Perjalanan dari rumah hingga ke daerah yang disepakati dilakukan dengan mencatat nomor angkutan," ungkap Rikwanto.
Malam itu, AM sedikit berhasrat pada NN. Saat membonceng NN menuju ke Kahuripan, Parung, Bogor sekitar pukul 19.00 WIB, NN sempat dipegang-pegang oleh AM. Namun selanjutnya, mereka asyik mengobrol hingga larut malam dan sempat ada ajakan berbuat mesum. Beruntung, pemilik warung tempat mereka berduaan mengusir mereka karena sudah hampir tengah malam.
Tak menyerah, AM mengajak NN berputar-putar kembali hingga melihat ada sebuah tempat ibadah di Sawangan. AM mengajak NN berhubungan di kamar mandi tempat ibadah tersebut. NN
Tak sanggup menolak, dalam benaknya hanya ketakutan jika dirinya ditinggalkan di sana atau mendapat perlakuan yang membahayakan nyawanya di tempat yang asing tersebut. Akhirnya NN menyanggupi keinginan AM berhubungan di kamar mandi tempat ibadah tersebut. Saat sedang asyik berhubungan intim, ada seseorang yang mengetahui keberadaan mereka dalam kamar mandi tersebut. Mereka pun diusir dan kembali ke jalanan.
"Mereka lalu pergi ke suatu tempat sepi di Reni Jaya, Pamulang dan kembali melakukan hubungan di sebuah tempat sepi," ungkap Rikwanto.Kali ini AM terpuaskan karena dapat berhubungan intim. Anehnya, pasca berhubungan, AM memberikan uang pada NN. Namun NN menolaknya karena merasa tidak wajar.
Berhubung hari masih belum ?pagi, AM kembali mengajak NN berputar-putar dan sempat mampir di wilayah Lamtoro, Pamulang untuk makan nasi goreng sekitar pukul 2 pagi.
Saat itu, NN sebenarnya sudah sempat emosi dan tidak mau makan. Namun berhubung tidak mengenal wilayah, NN menurut saja ajakan AM.Saat di warung nasi goreng, NN menemukan sebuah cutter (kemungkinan milik pedagang nasi goreng). Khawatir terjadi sesuatu terhadap dirinya, cutter tersebut dibawanya tanpa spengetahuan AM.
Usai makan nasi goreng, mereka kembali melanjutkan jalan-jalan karena masih terlalu gelap untuk mengantar NN ke pangkalan angkutan umum di Sawangan.Saat berhenti di depan Universitas Pamulang, NN meminta pada AM untuk melihat 'barang' nya. Saat itu, NN beralasan dirinya penasaran melihat milik AM karena sudah diajak berhubungan intim dengannya.
Tak keberatan, AM membuka resleting celananya dan NN sempat memegang-megang 'burung' AM. Tanpa diduga, NN memotong 'burung' AM dengan cutter yang sudah disembunyikannya. Sekali potong, 'burung' AM putus dan jatuh. NN lalu berdiri dan korban kaget serta sempat bertanya mengapa 'burung'nya dipotong. NN hanya berkilah jika dirinya kesal.
NN juga bermaksud mengantar ke rumah sakit namun AM berkeras mengobatkan dirinya sendiri. NN kemudian ditinggal begitu saja di lokasi tersebut dan memilih pulang. Sedangkan AM pergi ke UGD RSUD Tangerang Selatan untuk menyambung 'burung'nya yang putus.Laili