Fanny Gantung Diri, KPAI Minta Sistem Pendidikan Dievaluasi

By nova.id, Senin, 20 Mei 2013 | 04:40 WIB
Fanny Gantung Diri KPAI Minta Sistem Pendidikan Dievaluasi (nova.id)

Sabtu (18/5) kemarin  Fanny Wijaya (16) siswa kelas 3 SMP swasta di Depok nekat  gantung diri di rumah orangtuanya di Perum Rani Jaya RT 03/07, Pondok Petir, Bojongsari, Depok.

Fanny Gantung Diri KPAI Minta Sistem Pendidikan Dievaluasi (nova.id)

"Ilustrasi "

Aksi remaja putri ini diketahui saat orangtuanya pasangan  Yenny Irianti dan Thantoeng terbangun Sabtu pagi.  Sekitar pukul 06.30 WIB, Yenny dan Thantoeng terbangun lalu menemukan korban sudah tergantung di pintu dapur dengan kain gendongan melilit lehernya.

Panik, keduanya berusaha memotong kain dan menurunkan korban. Sayangnya, tubuh korban sudah kaku dan dipastikan tak bernyawa.

Orangtua korban sempat bingung mengapa Fanny nekat bunuh diri. Saat penyidik Polsek Metro Sawangan mengumpulkan keterangan, kakak korban juga beberapa rekan korban mengakui jika Fanny sempat khawatir tidak lulus UN mengingat dirinya lemah dalam pelajaran matematika.

Kenyataan ini mengusik KPAI, sebagaimana diungkapkan Ketua Satgas PA, M. Ihsan. Lembaga pembela hak anak ini berharap akan sistem evaluasi belajar siswa yang lebih akomodatif terhadap kemampuan siswa.

"Masukannya sistem evaluasi hasil belajar siswa dikembalikan ke guru dan sekolah untuk menggambarkan hasil siswa belajar siswa, semua yang ikut proses semua lulus, jika dilaksanakan UN hanya untuk pemetaan kemampuan siswa secara nasional dan tidak menjadi syarat ke lulusan, dilaksanakan setelah anak selesai dari sekolahnya," papar Ihsan panjang lebar.

Diharapkan, tidak ada lagi Fanny yang lain jika sistem evaluasi pendidikan di Indonesia sudah diperbaiki.

Laili