Akun Trio Macan Milik Banyak Orang?

By nova.id, Jumat, 17 Mei 2013 | 11:02 WIB
Akun Trio Macan Milik Banyak Orang (nova.id)

Akun Trio Macan Milik Banyak Orang (nova.id)

""

Kini, akun triomacan kembali mencuat setelah Menteri Koperasi dan UKM, Syarifudin Hasan melaporkan isi status akun twitter @triomacan2000 yang menuduh istrinya, Inggrid Kansil berselingkuh dengan seorang lelaki. Pasalnya, bukan sekali ini saja akun trio macan bikin ulah. Disinggung tentang riwayat heboh akun ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto menyatakan jika polisi belum dapat menuntut seseorang atas kerugian yang diderita beberapa orang.

"Namun akan diselusuri satu persatu orang yang dikatakan memiliki akses ke akun ini dan akan dimintai keterangan. Kalau ada pelanggaran hukum, tentu akan diproses sesuai proses hukum," ungkap Rikwanto kepada awak media, Jumat (17/5).

Rikwanto mengakui jika masalah akun twitter ini merupakan risiko berkembangnya teknologi dan komunikasi sosial yang pesat. "Beberapa menguntungkan bagi masyarakat, namun di sisi lain juga ada efek negatif memanfaatkan untuk perbuatan yang menyerang orang lain atau menyampaikan informasi yang tidak benar, bahkan seolah benar dan sangat merugikan pihak yang dituju," tandasnya.

Ketegasan polisi akan mengusut pemilik-pemilik akun twitter ini bertujuan untuk meluruskan hak dan kewajiban pemilik akses publik terhadap kebebasan bersuara di internet.  "Tentunya harus diungkap. Kalau tidak, akan leluasa mebuat berita-berita yang tidak benar terhadap orang lain," tandas Rikwanto.

Beberapa waktu silam beberapa pemilik akun twitter trio macan ini sudah diperiksa oleh Subdit Cyber Crime, Ditreskrimsus, Polda Metro Jaya. "Namun mereka mengaku  akun tersebut sudah di share pada beberapa orang," ungkap Rikwanto.

Melihat riwayat dari akun twitter trio macan ini, polisi menduga mereka memiliki motivasi diantaranya, meneruskan berita, mengakumulasi berita, mencari perhatian publik, bahkan membuat sensasi kendati terkadang menyulitkan pihak tertentu. "Bisa jadi si penyebar berita ini ingin pengakuan atas jati diri siapa dirinya melalui sensasi menyebarkan berita-berita kendati itu tidak benar," papar Rikwanto.

Namun polisi belum dapat menyimpulkan jika akun tersebut dibuat untuk menyudutkan seseorang, sebuah kelompok maupun memiliki motivasi politis.

"Dan, berhubung sekarang ada yang melaporkan, kewajiban kepolisian untuk mengusutnya. Kalau sudah mengganggu privasi atau bahkan melanggar hukum, dapat dikenakan sanksi pidana," pungkasnya.

Laili