Operasi Simpatik Cegah Balapan Liar

By nova.id, Senin, 13 Mei 2013 | 07:39 WIB
Operasi Simpatik Cegah Balapan Liar (nova.id)

Operasi Simpatik Cegah Balapan Liar (nova.id)

"ilustrasi "

Kejadian penganiayaan yang menimpa wartawan Kompas TV, Harko Setiono (24) ditanggapi serius oleh aparat penegak keamanan. Senin (13/5), Polda Metro Jaya menegaskan akan menggalakkan Operasi Simpatik sembari melakukan operasi cipta kondisi di lokasi rawan kebut-kebutan.

"Beberapa wilayah seperti jalan Asia Afrika, Benyamin Sueb, TMII, akan dilakukan patroli intensif agar tak terakumulasi kelompok negatif yang cenderung melakukan balap liar serta mengganggu kamtibmas," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, ketika ditemui di ruang kerjanya.

Hal ini serius dilakukan karena kegiatan kumpul-kumpul ini kerap berujung pada kegiatan kriminal lain seperti perampokan roda dua, jambret, pencurian dengan kekerasan, penganiayaan dan sebagainya. "Beberapa kasus terakhir, remaja-remaja yang baru selesai ujian melakukan perampasan sepeda motor karena ingin memiliki sepeda motor. Ini juga dapat bermula dari kegiatan kumpul-kumpul yang negatif tersebut," ujar Rikwanto lagi.

Menurut Rikwanto, aksi kejahatan kelompok pengendara motor yang kerap disebut genk motor ini juga meresahkan masyarakat. Diantaranya, seperti yang terjadi terhadap kru Kompas TV. "Awalnya kumpul-kumpul di hari libur, lalu janjian bertemu, kebut-kebutan liar, taruhan, pulang malam, putar-putar, nongkrong, lalu muncul ide spontan untuk menutup jalan. Kalau dilewati, mereka merasa dilecehkan, tidak respek, sehingga korban dikejar dan dipukuli," jelas Rikwanto.

Polisi mengharapkan seiring operasi pengondisian keamanan dan ketertiban oleh aparat, masyarakat khususnya keluarga dan pengurus rukun warga juga membangkitkan kegiatan Karang Taruna sehingga kegiatan negatif ini dapat ditekan.Laili