Masalah dipicu ketika Sutrisno memasak air tapi tidak segera matang. Rupa-rupanya Sutrisno lupa memencet tanda cook di badan rice cooker yang digunakannya untuk memasak air.
Melihat kelalaian putranya, Sukiyah mengoreksinya dengan memencet tombol tersebut. Melihat sang Ibu membantu memencet tombol rice cooker, Sutrisno tak terima dan marah-marah. Tak ayal, Sutrisno menendang pintu hingga sang Ibu terjungkal.
Subeno sang adik yang melihat hal tersebut langsung menyambar parang dan membacok sang kakak. Sutrisno pun roboh bersimbah darah karena sabetan parang di kaki dan tangannya. Usai membacok, Subeno kabur melarikan diri.
"Namun keluarga ini tidak melaporkan kejadian kepada pihak kepolisian secara resmi karena menganggap ini urusan keluarga sendiri. Mereka juga khawatir dampak pertangung jawaban hukum atau dipenjara yang akan membuat mereka semakin susah," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto.
Berdasarkan keterangan yang sudah didapat, penyidik dari Polsektro Menteng menganggap permasalahan ini tetap harus dimintakan pertanggung jawaban hukum. "Kita tetap akan cari pelaku yang saat ini melarikan diri," tandas Rikwanto. Atas perbuatannya, Subeno diancam pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman penjara 5 tahun ke atas.
"Karena keluarga tak membuat laporan, petugas yang membuat laporan model A dimana keluarga diwakilkan oleh negara melalui kepolisian," ujarnya.
Laili