Total korban adalah 44 orang. Sebelumnya sempat muncul jumlah korban yang bermacam-macam yaitu sejumlah 50, 55, 62, 63, 67 dan 68. Hal ini disebabkan tidak adanya manifes sehingga tidak diketahui berapa jumlah penumpang. Setelah dilakukan pendataan dan klarifikasi bersama perusahaan tempat bekerja dan keluarga, akhirnya disepati 44 jiwa penumpang kapal tersebut.Pencarian dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD Samarinda, BPBD Prov. Kaltim, BPBD Kab Kukar, Basarnas, Kodim 0901, Polresta Samarinda, KP3 Samarinda, Dishub Kota Samarinda, Dishub Kab Kukar, Diskes Prov Kaltim, DVI Ind Polda Kaltim, TRC Banjarmasin, PMI Prov Kaltim, PMI Kota Samarinda, dan masyarakat Kecamatan Loa Janan Ilir. Sebagian relawan sudah mengurangi anggotanya. Komando lapangan oleh Komandan Kodim 0901. Walikota Samarinda telah menetapkan masa tanggap darurat selama 1 minggu, yaitu hingga 23.04. Kendala arus deras +- 4,4 sd 4,5 knot, kedalaman 16 - 17,5 m, air keruh kecoklatan. BPBD kekurangan perahu karetdan perlengkapannya, alat Sonar pendeteksi korban, senter emergency (polarion), GPS .
Upaya pengangkatan pecahan kapal dilaksanakan pada pukul 15.00 Wita tadi, termasuk penyelaman oleh Brimob, namun hasil negatif. Jam 18.00 pencarian dihentikan. Besok pagi jam 07.30 dilanjutkan lagi.
Demikian informasi yang disampaikan DR. Sutopo Purwo NugrohoKepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB. Info lanjut Dadang Airlangga, Kalak BPBD Kota Samarinda di nomor HP 082140457777.
Laili