Jalan-jalan di Taman Burung

By nova.id, Kamis, 18 April 2013 | 00:59 WIB
Jalan jalan di Taman Burung (nova.id)

Jalan jalan di Taman Burung (nova.id)

"Foto:Henry "

Sepasang angsa hitam berenang di kolam yang jernih.  Burung poksai terbang lepas di antara pepohonan. Si kepodang santai di dahan yang rindang. Bangau tongtong merenung termangu.  Si pelikan tampak nakal, terus berusaha memburu makanan berupa ikan-ikan kecil. Selain itu, masih banyak tingkah polah menarik dari burung anyang-anyang,maleo, cendrawasih, kuau besar, srigunting jambul, ketupa, ibis putih. Mereka tampak bebas bermain, seolah berada di tempat bebas lepas.

Tingkah berbagai jenis burung itu dapat disaksikan di Taman Burung, di kawasan Taman Mini Indonesia Indah. Hanya dengan membayar tiket per orang Rp 15 ribu, kita bisa merasakan atmosfer kehidupan beragam burung di kawasan seluas 6 hektar itu.

Burung-burung itu berada di sangkar raksasa berupa kubah-kubah, sehingga mereka tampak seperti berada di alam lepas.  Tiga ratusan jenis burung dengan jumlah ribuan berada di sana. Kubah terbesar bergaris tengah 68 meter dengan ketinggian 30 meter, dan yang terkecil  bergaris tengah 20 meter dengan ketinggian 9 meter. Beberapa sudut kubah itu ada sangkar-sangkar untuk burung-burung beristirahat.  

Pengunjung lebih mudah mengenali mereka karena tertera data nama burung lengkap dengan penyebarannya . Misalnya saja  burung bubut dengan penyebaran Sumatera, Kalimantan, Jawa, lalu burung srigunting jambul dengan penyebaran di Jawa dan Kalimantan.

Pengunjung bisa memasuki kubah itu dan serasa dekat bercanda dengan aneka burung. Penggemar fotografi bisa puas mengabadikan burung-burung itu dari jarak dekat. Bagi pengunjung yang ingin foto bersama burung juga bisa. Dengan membayar Rp 5 ribu, pengunjung berkesempatan foto bersama burung hantu dan rangkong.  Anda bisa bergaya dengan si burung sesuai  hasrat. Si rangkong berdiri di pundak bisa,  burung hantu nyaman di lengan Anda pun biasa.  Burung-burung itu tampak sudah begitu jinak.

Selanjutnya, Anda bisa memasuki goa buatan yang didesain menarik, lengkap dengan stalagtitnya. Nah, di bagian tengah goa, terhubung dengan kolam yang cukup luas. Sambil duduk melepas penat, pengunjung bisa menyaksikan "unggas  air" bermain. Ada angsa hitam, ada pula si burung pelikan.

Menilik riwayatnya, Taman Burung yang dibuat tahun 1975, awalnya hanya dibangun  satu kubah. Diresmikan Agustus 1976, Taman Burung kemudian lebih dikembangkan lagi menjadi sembilan kubah.  Selain satwa, pengelola juga menanam pohon-pohong langka, misalnya saja salam, kepel, cendana. Lokasi ini pun bisa menjadi salah satu alternatif hiburan bersama keluarga.

Henry