Margareth Thatcher dan Es Krim

By nova.id, Jumat, 12 April 2013 | 11:18 WIB
Margareth Thatcher dan Es Krim (nova.id)

Margareth Thatcher dan Es Krim (nova.id)

""

Kepergian Margaret Thatcher, mantan Perdana Menteri Inggris periode 1979 - 1990, dalam usia 87 tahun, meninggalkan duka bagi warga Inggris. Sosoknya yang tegas membuat media Rusia menjulukinya Si Wanita Besi. Kepemimpinannya begitu penting dalam peta politik dunia. Ia ikut andil dalam menyelesaikan perang dingin.

Perjalanan hidup Thatcher yang begitu menarik mendorong sutradara Phyllida Lloyd mengangkatnya ke dunia film lewat The Iron Lady. Lewat perannya yang memesona dalam film ini, artis besar Merryl Street meraih Piala Oscar tahun 2011.

Thatcher yang lahir dengan nama Margaret Hilda Roberts adalah anak pedagang kelontong yang mempunyai mimpi besar. Wanita tegas kelahiran 13 Oktober 1925 ini kuliah di Universita Oxford jurusan Kimia. Sebelum memasuki dunia politik, usai menamatkan kuliahnya, ia bekerja sebagai peneliti di J Lyons an Co, sebuah industri kue dan teh yang juga menjual es krim. Perusahaan milik keluarga Lyons ini rupakan salah satu pabrik makanan terbesar di Inggris.

Semasa bekerja sebagai ahli kimia inilah ia punya peran penting dalam kelembutan es krim yang sekarang kita nikmati. Kok bisa? Seperti diberitakan The Atlantic, tahun 1949 saat ia berusia 24 tahun, Thatcher bersama timnya melakukan penelitian untuk menciptakan produk es krim yang lembut. Upaya pun berhasil. Ia pun berhasil menemukan "ramuan" yang membuat es krim begitu lembut seperti yang kita rasakan sekarang ini.

Setelah berkarier di dunia politik, Thatcer ternyata tidak melupakan es krim. Dalam sebuah pidatonya di tahun 1978, ia menggunakan bahasa simbolis es krim untuk menggambarkan situasi politik. "Gagasan persatuan Eropa adalah sebuah konsep besar, tapi persatuan itu tidak dipicu oleh banyaknya regulasi. Seperti menyatukan bahan baku es krim," katanya.

Nah, bagi Anda penggemar es krim, sudah sepatutnya berterima kasih atas jasanya ikut menemukan citarasa es krim yang nikmat itu.

Henry