Tiodo mengaku tak sadar mobilnya melindas bayi Marlina. Ia langsung menuju rumah temannya di kompleks tersebut, tak jauh dari tempat kejadian. Tahu-tahu, puluhan warga mendatangi dan menghajar pria itu hingga babak belur. "Kami juga tak tahu siapa saja warga yang bersikap anarkis itu," cerita Ema, kakak kandung Melisda boru Matondang, ibunda Marlina. Melisda sampai hari ini masih syok dan enggan menemui wartawan.
Menurut cerita Ema, Tiodo tak sadar jika ban mobilnya melindas Marlina yang sedang merangkak mengikuti neneknya. "Mobil itu kan, tinggi. Tapi memang dia mengaku merasa melindas sesuatu. Tapi tak menyangka jika yang dilindas itu seorang bayi."
Ema percaya dengan cerita Tiodo itu, lantaran setelah kejadian ia memarkir mobilnya di rumah temannya yang tak jauh dari tempat kejadian. Jika ingin kabur, tentu Tiodo langsung melarikan diri. "Karena tahu openabrak masih di dekat situ, maka warga langsung mendatangi," tandas Ema. Beruntung sat itu ada polisi lewat dan langsung mengamankan Tiodo ke kantor polisi.
Kondisi Tiodo saat ini juga masih trauma. Hal ini diungkaplkan pengacara Tiodo, Arif Sani Putra Phonna. "Tiodo masih trauma sekarang, sebab banyak sekali warga yang memukulinya," jelas Arif yang berharap media tidak membesar-besarkan masalah ini.
Debbi