Tak heran berkali-kali didatangi ke rumahnya, Melisda tetap tak mau ke luar kamar. Hanya Ema, kakak Melisda yang mau diajak bicara. Wartawati sebuah media lokal di Medan ini sangat paham sikap adiknya yang masih menutup diri dengan media lantaran masih sangat berduka. "Saya juga kasihan dengan kondisi ibu saya yang masih syok. Dia masih sering pingsan kalau inget cucunya sudah meninggal," jelas Ema.
Ya, pantaslah jika Erdawati boru Lubis (58), ibu Ema syok. Pasalnya dialah yang saat hari kejadian itu yang mengasuh Marlina. Kejadian, kata Ema begitu cepat. " Biasanya , ibu saya suka menjaga cucunya karena adik saya berjualan nasi. Nah, saat beliau mau ambil air, ia sengaja meningalkan cucunya yang sedang tidur di pos satpam. Jaraknya hanya 15 meter."
Tak disangka-sangka, saat ditinggal neneknya, ternyata anak kedua pasangan suami istri Melisda boru Matondang dan Rusli itu tiba-tiba terbangun dan kemudian merangkak keluar Pos Satpam dan ingin mengikuti neneknya.
Nahas, saat bocah itu berada di jalan areal Kompleks Pertokoan itu, tiba-tiba sebuah mobil Pajero Sport yang dikendarai seorang pria melintas pelan. "Karena posisi mobil yang cukup tinggi, Tiodo Herman (36), sang pengemudi tak melihat ada bayi yang sedang merangkak. Alhasil, kecelakaan pun tak bisa dihindari," kata Ema.
Melisda sempat dibawa ke RS Putri Hijau, namun jiwanya tak tertolong karena luka di kepala sangat parah. Kematian melisda ini yang membuat orangtua dan neneknya begitu berduka.
Debbi