Tersangka kasus pembunuhan istri dan ketiga anaknya itu , bungkam tidak mau menjawab satu pun pertanyaan penyidik. Tersangka hanya terlihat diam dan sebentar- sebentar menggelengkan kepala, meski tim Reskrim Polres Kobar terus mencoba melontarkan sejumlah pertanyaan.
Hasan Fadli, yang sehari-hari bekerja di PT Sungai Rangit Divisi Tiga Sahara sebagai tenaga pemanen Sawit itu tinggal di Desa Babual Baboti, Kecamatan Kotawaringin Lama ( KOLAM).
Dia menghabisi keluarganya pada hari Senin (8/4) pukul 10 malam. Korban pertama adalah istrinya, Samini, 31, kemudian ketiga anaknya, Sapuan, 12, Nurwidianty, 4, dan Musyafa,2, menggunakan "DODOS" ( Alat pemanen sawit) dan Parang.
Setelah semalam menginap di Polres Kobar, Hasan mulai mau bicara. Kalau sebelumnya diberitakan bahwa Tersangka mendapat bisikan gaib untuk membunuh keluarganya. Kali ini terjawab sudah teka-teki pembantaian tragis di Kotawaringin Lama, bahwa Hasan membunuh istri dan ketiga anaknya karena takut terlilit hutang. Keempat korban menderita luka cukup parah dibagian leher.
Senin (8/4) sepulang kerja , sempat terjadi perang mulut antara Hasan dan Istrinya terkait acara Khitanan Sapuan, anak pertama Hasan, yang rencananya akan dilaksanakan tanggal Kamis (11/4).
Menurut pengakuan Hasan, acara Khitanan anaknya itu akan menambah urutan daftar hutang yang harus dia bayar. Sementara undangan acara khitanan sudah diedarkan.
"Mengapa sampean setuju, ketika sebelum undangan diedarkan? Kalau sampean tidak setuju kan bisa dilaksanakan tahun depan!" Kata Hasan menirukan Alm Samini, istrinya.
Setelah pertengkaran mereda, mereka sempat makan bareng dengan anak-anak.
Sumber: Tribunnews