Saat dilakukan olah TKP, petugas menemukan senjata Baretta yang digunakan Anton masih tersisa berisi 3 peluru kaliber 9 mm di dalam magazen. Sedangkan satu peluru telah menembus kepala Anton Prawiro, direktur PT. Lintas Tenggara yang meninggal dunia akibat bunuh diri di halaman belakang kantornya di Sunter Agung Podomoro, Tanjung Priok.
Namun hal yang mengejutkan adalah, selain satu magazen yang terpasang, di dalam mobil Land Cruiser Anton masih ada 2 magazen lagi dengan 45 butir peluru kaliber 9 mm.
"Setelah di cek, senjata itu juga tidak terdaftar dan keluarga korban tidak tahu menahu soal senjata tersebut," ungkap Kabidhumas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto.
Alasan apa yang membuat Anton nekat membawa-bawa senjata api, hingga kini belum diketahui. Diduga, senjata api tersebut merupakan warisan orangtua Anton. "Soal apakah senjata itu milik orangtua atau warisan, masih didalami," tandas Rikwanto lagi.
Pasca ditemukan bunuh diri, jenasah Anton telah dikirim ke RSCM untuk dilakukan otopsi. Laili