Dari Robot Mainan Menjadi Robot Aplikatif

By nova.id, Selasa, 9 April 2013 | 11:22 WIB
Dari Robot Mainan Menjadi Robot Aplikatif (nova.id)

Dari Robot Mainan Menjadi Robot Aplikatif (nova.id)

"Robot Pengepel lantai. Foto: CK "

Perkembangan Robotic di Indonesia mulai terlihat sejak tahun 2005. Hanya saja selama dua tahun tak banyak perkembangan yang berarti. Pasca 2007 hingga sekarang, Menurut Yohanes Kurnia, dari lembaga Pendidikan Robotic Solution of Artifial Robot Indonesia (SARI) perkembangannya baru terasa sangat luar biasa, termasuk antusiasme para siswa yang belajar di lembaga yang dipimpinnya.

Bahkan para creator Robot di Indonesia saat ini sudah banyak diperhitungkan di luar negeri, khususnya di Asean. "Sudah banyak penghargaan kompetisi robotic bertaraf internasional yang dibawa pulang putra-putri Indonesia." Bahkan keberadaan mereka, lanjut Yohanes,  sudah diperhitungkan oleh negara-negara tetangga, seperti Singapura yang lebih dulu maju dibandingkan Indonesia.

Ketertarikan anak-anak menciptakan Robit diakui Yohanes, bermula dari membuat mainan. Yang paling simpel diajarkan oleh guru-guru di SARI adalah membuat mobil Tamiya yang jalannya mengikuti sensor. Anak-anak didik SARI menyebut "Bukan Tamiya Biasa". Untuk memainkan robot ini tidak perlu trek, tapi cukup memasang sensor dan robot mobil ini berjalan sesuai trek sensor yang dipasang.

Setelah para siswa berhasil menciptakan robot untuk mainan, pihak SARI selanjutnya akan mengarahkan mereka menciptakan robot-robot aplikatif. Salah satu robot ciptaan murid SARI adalah robot pengepel lantai. Tentu jika dikembangkan, ini akan menjadi alat rumah tangga yang canggih kelak.

Perkembangan Robotic di Indonesia juga terlihat dari antusiasme peserta Robotic School Cup 2013 di Mal @Alam Sutra, Serpong minggu lalu. Kompetisi ini mendapat sambutan yang sangat besar dari para peserta. Selain kompetisi Robotic, acara yang berlangsung 2-7 Mei ini juga ada Robotic Games, Robotic Show, dan Robotic Demo.

CK