Hingga kini masih belum jelas bagaimana virus ini menyebar, namun pihak berwenang meyakinkan bahwa ketiga korban tidak saling menginfeksi atau menularkan virus ini kepada orang-orang di sekitar mereka.
Menurut National Health and Family Planning Commission di Cina, ketiga korban mulanya merasakan demam dan batuk berkepanjangan sebelum akhirnya terjangkit pneumonia. Di hari Sabtu (29/3), para ahli berhasil mengidentifikasi virus tersebut sebagai H7N9. Virus ini merupakan varian flu burung H5N1 yang tadinya diperkirakan tidak menjangkiti manusia.
Hingga saat ini para ahli mengaku belum menemukan vaksin bagi virus ini. Sebelum ditemukan menyebar pada tiga korban tadi, para ahli sebenarnya sedang meneliti kemampuan H7N9 menginfeksi kaum manusia.
Peristiwa ini mengingatkan kembali akan epidemi yang pernah diakibatkan oleh H5N1 di tahun 2003. Saat itu, lebih dari 360 manusia dan sepuluh ribu unggas mati karenanya.
Ajeng