Goa Jepang Bukittinggi, Kisah Pedih Rais Menjelang Kemerdekaan

By nova.id, Kamis, 28 Maret 2013 | 06:30 WIB
Goa Jepang Bukittinggi Kisah Pedih Rais Menjelang Kemerdekaan (nova.id)

Goa Jepang Bukittinggi Kisah Pedih Rais Menjelang Kemerdekaan (nova.id)

"Foto: Henry/NOVA "

Sorga wisata di Sumatera Barat dengan keindahan panoramanya terdapat di Bukittinggi. Salah satunya yang terkenal antara lain Ngarai Sianok. Nah, para wisatawan bisa dengan nyaman menyaksikan Ngarai Sianok di Taman Panorama. Suasana taman begitu teduh. Banyak pepohonan. Ada kera yang dibiarkan hidup di alam bebas.

Dari Taman Panorama, sebuah taman yang sengaja dibuat pemerintah setempat, wisatawan bisa dengan leluasa menyaksikan keajaiban karya Tuhan yang luar biasa. Ngarai terlihat memukau mata. Dari kejauhan alur sungai yang membelah bukit, memperlihatkan pemandangan.

Kawasan ini juga nyaman untuk istirahat. Banyak tempat duduk untuk wisatawan istirahat sambil menikmati indahnya suasana. Di sana juga banyak kios cenderamata. Mulai dari suvenir, kaus, lukisan, dan kerajinan lainnya.

Di kawasan ini terdapat Lobang Jepang. Guide Novirman mengisahkan Goa Jepang ditemukan tahun 1946. Baru tahun 1986 goa ini direnovasi. Menurut Novirman,  ada saksi mata bernama Rais yang mengalami masa pedih di zaman Jepang. "Saat itu  Bukittinggi dikuasai Jepang. Untuk benteng pertahanan, mereka membuat lobang persembunyian."

Di sanalah Jepang bersembunyi.  "Rais tidak mengetahui adanya lobang persembunyian itu. Dia bersama lima petani warga kampung ingin menjajakan hasil bumi. Ketika lewat kawasan itu, 6 orang itu disergap Jepang," kisah Novirman yang mendengar kisah itu dari Rais. Tahun 2011, Rais menceritakan pengalamannya kepada Dinas Pariwisata.

Rais mengaku ditanya Jepang, di mana tempat persembunyian pejuang Bukittinggi. Belum sempat menjawab, "Pak Rais dihajar. Hidungnya patah. Bahkan, kuku-kuku jemarinya dicabut. Rais juga dihantam dan diinjak.

Mengaku tak tahan disiksa, Rais pura-pura meninggal. Tubuhnya memang tak berdaya. Rais pun dibuang ke sungai. Tak tertahankan kepedihan Rais  "Ketika sadar Pak Rais sudah berada di sungai yang aman. Dari sinilah, Pak Rais lapor petugas, sampai akhirnya Indonesia merdeka," papar Novirman seraya menjelaskan, Rais berpulang tahun 2004 dalam usia 86 tahun.

Menurut Novirman, di sana terdapat 21 lobang yang kalau ditotal sepanjang 1470 meter. "Ada 6 lobang yang semula dijadikan tempat penyimpanan senjata. Kala itu, kami menemukan banyak senjata api bahkan sampai granat," tutur Novirman.

Dari penelusuran tim juga terlihat, di salah satu lobang ada lobang yang menjadi area tempat tidur. "Indikasinya terlihat dari ditemukannya dipan," kata Novirman. "Oh, ya, lubang persembunyian ini dibuat Jepang dengan memakai tenaga romusha yang didatangkan dari  Kalimantan dan Sulawesi."

Masih ada beberapa pekerjaan rumah yang ingin diselesaikan Dinas Pariwisata. Beberapa bagian goa akan dijadikan tempat rekreasi menarik. Antara lain untuk pemutaran film dan museum.

Henry