Agar bisa masuk Rusun Griya Tipar, Cakung, Jakarta Timur, tempat Dwi tinggal, Ofan pura-pura numpang kencing.Dwi tak menaruh curiga. Ofan dan rekannya, Firman dipersilakan masuk, sekitar pukul 20 malam.
Ketika Dwi sedang asyik memainkan blackberry, Ofan pun beraksi. Dengan sekuat tenaga, pria itu membekap mulut korban dan menyeratnya ke ruang tengah. Firman yang sejak awal memang bersekongkol dengan temannya tak tinggal diam. Setelah tubuh Dwi diseret ke ruang tengah, Firman menduduki kaki Dwi dan memegang tangannya yang meronta-ronta, sementara Ofan terus membekap mulut korban.
Setelah melihat korban sudah tak berdaya, Ofan kemudian mengambil kawat di dapur korban dan mengikat kedua kaki, tangan dan leher Dwi. Sementara Firman mengambil kaos dan mukena untuk menyumpal ke mulut korban.
Dua sekawan itu akhirnya bebas mengasak seisi rumah. Selain mengambil uang perusahaan berjumlah Rp 30 juta, mereka juga mengambil dua buah handphone dan sepeda motor milik korban. Setelah puas, keduanya meninggalkan Dwi dalam keadaan tangan terikat dan mulut tersumpal.
Rupanya, saat Ofan bertamu di rumah Dwi, korban sedang ber-BBM an dengan rekan korban dan atasannya. Mungkin karena curiga tak ada balasan lagi, tengah malam, Res, rekannya datang. Benar, ia menemukan Dwi tergelatak tak berdaya.
Di satu sisi ketika keluarga Dwi dan rekan-rekannya berduka, Ofan dan Firman justru berfoya.foya membelanjakan hasil jarahannya. Hingga saat ditangkap, polisi hanya berhasil menyelamatkan uang Rp 3,9 juta plus dua helai pakaian yang dibeli dari hasil kejahatan.
Setelah dicokok polisi, Ofan dan Firman tentu tak bisa lagi berfoya-foya. Masa depan mereka justru menjadi suram lantaran perbuatan jahat yang mereka lakukan diancam hukuman seumur hidup. Kesenangan sesaat yang berujung penderitaan di penjara sepanjang masa.
Laili