Setelah tinggal di Perumahan Binong, Curug, Tangerang, Vina memang lebih kolokan. Tak hanya minta mainan, Vina juga kerap minta jalan-jalan ke Mal. "Davina paling suka diajak naik sepeda motor dan jalan-jalan," ujar DS lagi.
Pernah ketika DS sedang tidak punya uang dan Agus sedang keluar kota, Davina minta diajak jalan ke Mal. "Saya rela berhutang demi ajak dia jalan. Belum lagi, kalau mau apa saja (Vina) selalu dibelikan," tutur DS menceritakan kebiasaan anak tirinya sebelum meninggal.
Tak hanya ketika merengek minta jalan, ketika malam-malam Vina minta diantar ke pasar malam untuk naik kereta-keretaan juga DS berusaha menuruti.
Di luar itu, DS menuturkan jika dirinya selalu berusaha membuat Vina tampil lebih baik, khususnya di mata orang-orang di kampung halaman (di Lampung). "Saya rela ketika dapat uang arisan 200 ribu saya ajak Davina jalan-jalan ke Lippo Mal Kawaraci.," ungkapnya sembari menuturkan jika dirinya jalan juga bersama teman-teman DS di Tangerang.
Kini, setelah Davina meninggal karena perbuiatannya, DS mengaku pasrah saja dengan pandangan yang ditujukan oleh orang-orang. "Kalau orang pandang saya membunuh, silahkan. Saya enggak apa-apa yang penting Tuhan tahu. Lagi pula, kalau memang saya niat membunuh, ngapain saya panggil tetangga untuk membantu mengobati Davina. Ngapain saya tidak pakai pisau saja (untuk membunuh Vina, Red.)!" kilahnya.
Laili