Pasca Operasi Pengangkatan Proyektil Vira Kerap Demam

By nova.id, Kamis, 14 Maret 2013 | 05:13 WIB
Pasca Operasi Pengangkatan Proyektil Vira Kerap Demam (nova.id)

Pasca Operasi Pengangkatan Proyektil Vira Kerap Demam (nova.id)

"Foto: Laili/NOVA "

Penderitaan siswi SMP berusia 14 tahun yang terkena tembakan rekoset petugas yang membubarkan balap liar masih berlangsung. Usai dokter melakukan operasi, Senin (11/2) lalu,  Savira Raudhatul Jannah masih tergolek lemah di ruang pemulihan. Ditemui di RS Fatmawati ruang Teratai, orangtua Vira,  Endang Susanti (33) dan Istiadi (35) menuturkan jika keluarganya masih berharap polisi segera memberi penjelasan apa yang terjadi. "Paling tidak, kami ingin kejelasan dari polisi apakah itu anggota atau sipil. Dan bagaimana soal biaya," ungkap Endang.

Saat pertama masuk ke RS Fatmawati keluarga sudah bingung akan mencari biaya. Beruntung ada beberapa petugas keamanan dan perawat di  RS Fatmawati memberi masukan untuk mengurus keringanan dengan kartu KJS (Kartu Jakarta Sehat). "Tapi kami harap ada kepedulian polisi karena anak kami dioperasi," ujar Endang lagi.

Berdasarkan pengamatan tabloidnova.com, operasi yang sudah dilakukan 2 hari lalu menyisakan luka panjang di dua sisi kaki kiri Vira. Luka bekas operasi itu sekitar 12 cm di kanan-kiri tulang tungkai Vira. Dokter sengaja membuat sayatan tersebut karena ada beberapa pecahan peluru yang bersarang di kaki Vira. Itupun tidak semua pecahan peluru dapat diangkat karena terlalu banyak dan kecil-kecil. Dokter bedah fokus mengangkat peluru yang bersarang dan beberapa pecahan peluru yang ada di dekat.

Untuk tulang yang retak dan bergeser beberapa mili, Istiadi (ayah Vira) mengatakan jika dokter menyarankan untuk digips saja setelah luka operasi sudah membaik. Sementara waktu, Vira harus menahan sakit akibat luka lubang tempat peluru masuk dan luka operasi. "Kalau malam aku demam dan sakit sekali. Tapi aku diberi obat diinfus banyak sekali," ungkap Vira kepada tabloidnova.com.n Telinga Vira juga sempat berdenging. Istiadi mengira jika hal tersebut karena Vira berada dekat dengan TKP penembakan.

Laili