Vira Jadi Korban Peluru Nyasar

By nova.id, Kamis, 14 Maret 2013 | 00:01 WIB
Vira Jadi Korban Peluru Nyasar (nova.id)

Vira Jadi Korban Peluru Nyasar (nova.id)

"Akibat Peluru Nyasar. Foto: Laili/NOVA "

Hari itu Minggu (10/3) sekitar pukul 08.30 WIB, Vira izin pada mamanya, Endang Susanti (33) jika dirinya akan pergi ke acara reuni sekaligus ulang tahun temannya yang juga kakak kelasnya dulu. Vira pun pergi bersama teman-temannya ke sebuah restoran fastfood di daerah Cideng, Jakarta. Saat akan pulang sempat mampir ke SPBU jalan Cideng Timur untuk mengisi bensin sepeda motor rekannya. "Waktu itu sekitar pukul 02.00 WIB, Vira dibonceng temannya untuk isi bensin," ungkap Endang kepada tabloidnova.com, Rabu (13/3).

Tiba-tiba di jalanan Cideng Timur ada sebuah mobil Avanza hitam berhenti. Dari pintu kiri keluar pria berjaket hitam dan menghalau  beberapa pemuda yang sedang ikut balap liar."Suasana pun mendadak panik yang ingin menyelamatkan diri.  "Vira memilih menepikan motornya agar tak tertabrak motor para pembalap liar yang berusaha kabur," tandas Endang. . Tiba-tiba ada suara "dor" didengar Vira dan selanjutnya dirinya merasa ada yang aneh dengan kaki kirinya. Sang teman melihat kaki kiri Vira sudah berlumuran darah. 

Seketika Vira mengerang kesakitan. Sang teman pun membawa Vira ke klinik terdekat. Pihak klinik pun merujuk ke RSCM. Namun karena di RSCM harus antre untuk ditangani, teman-temannya sepekat membawa ke RS Medika Permata Hijau. Dokter memutuskan untuk dioperasi. "Hanya saja saat itu dokter ahli bedah sedang berada di Rumah Sakit Fatmawati," ujar Endang menjelaskan kepanikan pagi buta itu. Vira pun akhirnya dirujuk ke RS pemerintah tersebut.

Setelah yakin akan mendapat perawatan yang memadai, teman-teman baru memberi kabar Endang. ''Saya kaget dikabari pukul 03:00 WIB, katanya anak saya kena peluru nyasar,'' ungkap Endang. Orangtua Endang pun menangis dan shock mendengar cucunya dirawat gawat darurat karena kena tembakan. Ayah Vira, Istiadi (39) mengaku panik melihat kondisi putri pertamanya yang tergeletak lemah di kasur perawatan. Lebih panik lagi karena ternyata pihak RS Fatmawati masih menunggu ruangan dan fasilitas yang memadai untuk mengoperasi kaki putrinya.

Pada esok paginya Senin (11/3), baru Istiadi melapor ke Polsek Cilandak. Oleh petugas pria itu diajak ke Polsek Gambir yang membawahi lokasi penembakan ini. Setelah dilakukan pemeriksaan di lapangan, akhirnya dibuat surat laporan perkara tertembaknya kaki anaknya.

"Berdasarkan hasil rontgen, peluru itu masuk dari mata kaki kiri dan mengenai tulang anak saya hingga retak dan sedikit bergeser. Pelurunya sendiri, malam itu masih bersarang di bagian depan kaki tapi sudah berbentuk pipih," ungkap Endang. Vira akhirnya menjalani operasi mulai pukul 20.00 WIB hingga  02.00 WIB. "Tapi ia baru keluar ruang operasi  pukul 04.00 WIB, karena menunggu siuman," tandas Endang.

Laili