Benarkah Korban Mutilasi itu Ayunda Safitri?

By nova.id, Rabu, 6 Maret 2013 | 04:49 WIB
Benarkah Korban Mutilasi itu Ayunda Safitri (nova.id)

Benarkah Korban Mutilasi itu Ayunda Safitri (nova.id)

"Beberapa ciri mayat mirip Ayunda Safitri "

Kabar tersiarnya kasus pembunuhan dengan mutilasi yang mayatnya berceceran di jalan Tol di Halim dan ditemukan petugas Selasa (5/3) membuat seorang ibu mendatangi Polda Metro Jaya. Wanita itu bernama  Amelia Kilikili, warga jalan Raya Bogor, Kramat Jati, Kampung Makasar, Jakarta Timur. Ibu ini mencurigai jasad malang itu adalah anaknya yang bernama Ayunda Safitri (16).

Wanita ini menceritakan, sekitar tanggal 20 Februari 2013 lalu, Amel telah melapor pada Polda Metro Jaya jika putrinya tersebut menghilang setelah menonton aksi panggung penyanyi pop Afgan di Carrefour-Kramat Jati.

Sembari terisak, Amel menuturkan jika beberapa ciri yang ada pada mayat mirip anaknya yang hilang dua pekan ini .  "Anak saya memang memakaikan kutek hitam pada kuku Ayu. Tapi saya sangsi sama bintik-bintik biru di tubuhnya,"  ungkap Amel kepada tabloidnova.com Rabu (6/3).

Beberapa ciri lain, bagian kaki mayat mirip dengan Ayu yakni di bagian jari telunjuk kaki itu sedikit menutupi ibu jari kaki. Soal hidung yang seperti  pesek menurut Amel bisa saja karena kena tonjokan sehingga tulang hidung patah.  "Tapi ujung hidung itu mirip saya. Dan payudaranya mirip payudara anak saya," ujar Amel sedih.

Kendati kemarin (5/3) telah  berusaha ke kamar jenasah RSCM untuk memastikan, Amel belum berani mengatakan jika jenasah itu anaknya karena kemarin belum dapat melihat sendiri jenasah yang ditemukan di tol Halim. 

"Kata dokter baru akan diotopsi dulu, itu memang prosedurnya. Dan dokter bilang, tunggu sampai bengkaknya kempes selama 2 atau 3 hari ini, nanti dilihat apakah mirip atau tidak," ujarnya sembari berharap cemas jika jenasah bukan anaknya yang penurut dan penyayang itu hilang.

Selama menanti, Amel telah memberikan data-data yang dibutuhkan penyidik termasuk golongan darahnya serta almarhum suaminya.Kebetulan, data golongan darah Ayu sempat hilang ketika dirinya pindah dari Palembang ke Jakarta.

"Kalau sampel darah untuk tes DNA saya belum diminta. Saya harus hormati prosedur yang dijalankan oleh dokter-dokter," ujarnya pasrah. Sementara, Amel hanya bisa berdoa putrinya baik-baik saja dan mayat mutilasi itu bukan putri tercintanya

Laili