Jadi Pemenang Meski Bukan Seorang Perally

By nova.id, Rabu, 6 Maret 2013 | 04:36 WIB
Jadi Pemenang Meski Bukan Seorang Perally (nova.id)

Jadi Pemenang Meski Bukan Seorang Perally (nova.id)

"Fiti Maryanti. Foto: Laili/NOVA "

Pengalaman seru Fitri Maryanti (35), salah satu peserta rally di ajang  Rallye Aicha des Gazelles 2012  memang menarik untuk didengar. Dari ajang itu, Fitri menempati posisi ketiga dari 11 tim yang diturunkan Total E&P  berasal dari negara Prancis, Angola, Nigeria, Gabon, Congo, Mesir, Siria, dan Indonesia.  Berikut penuturan Fitri akan pengalamannya.

Berkat Dorongan Bos Wanita

Kendati Rallye Aicha des Gazelles telah lama ada, Fitri tak pernah mimpi akan dapat mengikutinya. Selama ini, informasi mengenai cara berpartisipasi dalam ajang tersebut memang tertutup.  Kabar baik, Presiden Direktur Total E&P Indonesie, Elisabeth Proust, membuka informasi dan pendaftaran rally tersebut.

"November 2011 saya sudah mendengar soal rally itu. Kebetulan presdir di perusahaan perempuan dan dia tahu event ini sangat terkenal di Eropa. Jadi dia berinisiatif mengikutkan karyawati perusahaan ," kenang Fitri pada masa awal dirinya mendengar soal rally.

Fitri sendiri mengakui dirinya tidak bisa dibilang jago menyetir. "Saya memang sudah menyetir sejak masih kuliah. Tapi sebenarnya sekedar bisa menyetir saja," ungkapnya merendah.Tertantang Sejak Seleksi

Hal yang paling membuat Fitri terdorong mengikuti rally adalah nama besar RADG dan kesempatan membuktikan diri. "Saat pertama kali lihat (pengumuman pendaftaran RADG) sudah tertantang," ungkapnya.

Fitri pun langsung mengisi 19 lembar formulir pendaftaran  untuk memulai petualangannya. Kendati banyak juga kandidat perempuan yang berminat ikut RADG dari perusahaannya, Fitri tak pesimis.

Ketika dirinya dipanggil untuk ikut proses seleksi di bulan Desember, Fitri semakin bersemangat. Pasalnya, panitia yang menyeleksinya langsung dari Paris. Melihat keseriusan panitia rally, Fitri optimis untuk mengikuti rally yang juga diikuti pereli internasional dari berbagai negara ini.

Kabar baik yang ditunggunya pun datang di bulan Januari 2012, Fitri dipanggil kembali sebagai peserta yang lolos untul ikut ke gurun pasir di Maroko pada Maret 2012.

Pantang Menyerah

Di mana Fitri belajar mengendalikan gurun pasir? Pastinya bukan dari pekerjaan sehari-hari di perusahaan minyak asal Perancis.  Di sana, Fitri bekerja sebagai Contract Manager di Divisi Project Construction. "Saya lebih banyak di kantor mengurusi bagaimana mengonstruksi bangunan atau kilang," ungkapnya.

Namun setelah dinyatakan lolos untuk ikut rally, Fitri langsung mempersiapkan segala sesuatu. Dirinya telah merasa menjadi bagian dari 150 peserta dari berbagai negara di dunia. Sudah saatnya membuktikan jika perempuan juga bisa menaklukkan gunung batu dan gurun pasir.

Laili