Salah seorang warga yang terlibat dalam upaya meringkus perampok sepeda motor adalah Ian Setyawan (36). Di pagi buta itu, Ian yang belum bisa tidur dikejutkan teriakan Norma Sihombing, "Tolong, maling, rampok!"
Teriakan Norma disusul suara letusan senjata api. Tetangga seberang rumah Heston ini pun segera menghampiri arah suara. Tiba-tiba saja, langkah Ian terhenti. "Salah satu perampok menodongkan pistol tapi tak sempat menyalak. Mungkin pelurunya habis." Kata Ian, ia melihat Christon dan Yogi ikut mengejar. "Saya tak melihat Om Heston. Baru belakangan saya tahu, Om sempat berduel dengan penjahat yang satunya lagi."
Ian yang mengaku tak memiliki ilmu beladiri dan hanya modal nekat, segera mengejar perampok begitu melihat Christon dan Yogi tersungkur. "Saya lihat Jamhari, salah satu sahabat terbaik saya, ikut memburu perampok. Tapi pihak lawan pandai bermain senjata tajam. Buktinya, saya lihat Jamhari kena perutnya. Dua kawan yang ikut mengeroyok juga kena sabetan pisaunya. Bahkan, dia sempat mengancam, 'Sini kalau mau mati!"
Masih dengan tangan kosong, Ian melawan dengan cara menjaga jarak. Suatu ketika ia berhasil menendang lawan sampai pisaunya terlepas. Ian pun berhasil menghujani lawannya dengan pukulan dan akhirnya berhasil meringkus salah satu perampok.
Ian juga terkena sabetan pisau di lengan kirinya. "Ini bekas lukanya, perlu 12 jahitan," kata Ian. Uniknya, saat mendapat perawatan di RS Pasar Rebo, "Di sebelah saya, penjahat itu juga sedang dirawat. Dia dijaga polisi," kata Ian yang berharap pelakunya dihukum seumur hidup.
Henry Ismono