Menurut ilmu feng shui, agar seseorang sukses dalam merintis usaha, tak cukup hanya mengandalkan modal besar dan semangat tinggi saja, tetapi harus didukung tata letak bangunan yang tepat. Sehingga ada keselarasan antara pemilik usaha itu dengan alam. "Pada dasarnya feng shui adalah sebuah ilmu tentang harmonisasi atau keselarasan antara manusia dengan alam sekitarnya," kata Ong S. Widjaya, ahli feng shui di Surabaya, Jumat (1412).
Menurut ahli feng shui yang biasa dipanggil Suhu Ong ini, apabila seseorang ingin membuka usaha ada empat aspek yang harus di perhatikan atau dijalankan agar usaha menjadi lancar dan menjadi besar. Pertama, sejarah lokasi tempat usaha itu. Misalnya, jika seseorang akan mendirikan rumah makan, maka tanah itu harus dilihat dulu sejarahnya. Karena pada dasarnya setiap lokasi memiliki energi.
Misalnya saja tanah bekas makam atau kuburan. Tanah ini tentu tak bagus dididrikan tempat usaha atau rumah. Karena, tanah itu akan mengeluarkan energi negatif. "Meski lokasinya strategis tapi kalau sejarah tanahnya tadi baik, kemungkinan besar akan mempengaruhi keberuntungannya," kata ahli feng shui yang berpraktik di Surabaya dan Malang ini.
Kedua, menentukan arah tempat usaha atau biasa disebut dengan arah keberuntungan. Arah ini ditentukan dari tahun kelahiran si pemilik usaha. Misalnya, seorang yang akan mendirikan usaha itu lahir di tahun 1964. Maka dalam ilmu feng shui orang itu lahir dengan shio Naga kayu. Bagi mereka yang lahir di tahun Naga kayu, jika lelaki maka arah tempat usaha atau arah keberuntungannya ke barat daya, timur laut, dan barat. Jika perempuan, arah keberuntungannya barat laut, barat daya, timur laut, dan barat. "Jangankan antara satu orang dengan lainnya, lelaki atau perempuan saja meski tahunnya sama, tapi arah keberuntungannya berbeda," jelas ahli feng shui yang setiap tahun selalu menerbitkan buku.
Ketiga, jenis usaha yang dipilih. Untuk menentukan jenis usahanya, ditentukan oleh tanggal lahir orang yang akan mendirikan usaha. Misalnya, jika yang hendak mendirikan usaha itu lahir di tahun 1960 atau 1961, berarti dia termasuk dalam kategori elemen logam. Bagi mereka yang berelemen logam, selain cocok berusaha di elemen ini juga pas bekerja di bidang usaha berelemen kayu dan elemen air. Untuk elemen logam, jenis usahanya adalah elektronik, besi tua, otomotif, logam mulia. Sedangkan yang masuk dalam kategori elemen kayu di antaranya mebel, desain interior. Sedangkan yang masuk dalam elemen air antara lain minuman, kertas, dan tekstil.
Keempat, soal tata letak. Di dalam ilmu feng shui, agar usaha berjalan lancar dan terus berkembang tata letak juga memegang peran penting. Meski ketiga perhitungan di atas sudah tepat tapi jika tata letak berbagai perabot di dalam ruangan tempat usaha salah, bisa-bisa usahanya akan jadi berantakan. "Untuk menetukan tata letak, seorang ahli feng shui harus datang ke lokasi untuk melihat langsung kemudian menggambar," tambah Suhu Ong.
Suatu contoh, jika arah keberuntungan pemilik usaha menghadap ke barat, sebisa mungkin kursi atau meja kasir di dalam ruangan juga menghadap barat. Tapi sebaliknya, arah closet di kamar mandi atau posisi untuk orang buang air besar di dalam kamar mandi yang berada di ruangan itu dilarang menghadap barat. "Ini pantang," imbuh Ong.
Ong mengakui, soal tata letak ini memang sangat rumit. Bahkan, sampai letak bak sampak, vas bunga, lemari, kursi yang ada di dalam ruang usaha tak bisa sembarangan. "Soal tata letak, ahli feng shui harus datang langsung ke lokasi, sebab perhitungannya cukup rumit," pungkasnya.
Gandhi Wasono M