Ketika ditemui tabloidnova.comdi Polda Metro Jaya, Suzana mengaku disekap bersama rekan kerja yang lain (Dessy) karena dituduh menggelapkan uang setoran Jamsostek tempatnya bekerja senilai 300 juta rupiah.
Selama disekap, Dessy dan Suzana diwajibkan mengurus 4 ekor anjing peliharaan JH. Mulai dari merawat, memandikan hingga membuang kotoran. "Saya hampir bunuh diri. Saya tertekan tidak bisa bertemu anak, dicaci maki, dilempar kalkulator, disuruh bersihin kandang anjing, sapu pekarangan, bersihkan kotoran anjing," ujar Suzana panjang lebar soal 'penyiksaan' yang diterimanya.
Setelah suaminya melapor ke Polda Metro Jaya, polisi langsung mendatangi rumah JH. Sayangnya, JH mengaku tak berani membuka pintu sampai suaminya datang. Sehingga Dessy dan Suzana baru bisa dibebaskan Selasa (29/1) di atas pukul 19.00 WIB.
Mengenai tuduhan penggelapan uang, Suzana maupun Dessy mengaku hal tersebut memang benar adanya. Mereka berdua sempat menggelapkan uang omzet restauran tempatnya bekerja sekitar 4 juta sehari (dibagi dua) dari tahun 2010 hingga 2011. Namun nilainya tidak sampai 300 juta rupiah seperti yang dituduhkan JH.
Perbuatannya ini dilatari alasan ekonomi dan kurangnya fasilitas yang diberikan restoran tempatnya bekerja selama 7 tahun belakangan ini.
Suzana sendiri menyatakan menyesal, dan ingin menyelesaikan secara hukum. Dirinya bahkan sudah membayar kerugian yang diderita perusahaan sekitar 17 juta rupiah. Begitu pula rekannya Dessy yang juga telah membayar sejumlah 24 juta rupiah. Oleh karena itu, Suzana menyayangkan sikap JH yang menyekap mereka berdua di rumahnya dengan perlakuan yang kurang menyenangkan.
"Kalaupun mau menghukum saya, kenapa tidak diselesaikan secara hukum? Ini malah diselesaikan sendiri dengan cara penyekapan," sesal Suzana masih trauma dengan apa yang dialaminya.
Saat ini, JH telah dimintai keterangan oleh pihak yang berwajib terkait aksinya menyekap dua wanita karyawan restoran miliknya. Laili