Wah, Senangnya Si Kecil Jago Masak! (2)

By nova.id, Kamis, 17 Januari 2013 | 02:30 WIB
Wah Senangnya Si Kecil Jago Masak! 2 (nova.id)

Wah Senangnya Si Kecil Jago Masak! 2 (nova.id)
Wah Senangnya Si Kecil Jago Masak! 2 (nova.id)

"Mulai dari peralatan, teori, buku, dan menu pakai standar internasional. (Foto: Dok Pri) "

 Kelas-kelas yang dibuka di IIC meliputi kelas Fun Cooking buat anak TK/SD, Junior Fun Cooking untuk SMP, dan Senior Fun Cooking untuk SMA/Mahasiswa serta ibu rumah tangga. Di tingkat pelajar, cooking class dipilah berdasarkan usia sekolah. "Usia TK kami gabung dengan SD. Mengingat usianya, kami siasati menu yang akan dimasak tak menggunakan pisau. Kalaupun ada pisau, sebatas pengenalan saja, seputar fungsi, cara memegang pisau, dan bahayanya pisau saat digunakan. Untuk itu satu anak diawasi satu chef. Jadi tidak dilepas. Biasanya setelah itu baru boleh diajarkan memotong buah yang simpel. Soal hasil akhir potongan buah, tak jadi soal. Sekali lagi prosesnya tetap diawasi chef."

 Dalam satu kelas memasak yang fun itu, jumlahnya dibatasi. "Maksimal 20 orang. Lebih dari itu, dibagi dua shift," terang Kusnadi. Agar tidak heboh, sebelum masuk ke dapur anak-anak dikumpulkan di ruang demo untuk dibekali pengetahuan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di dapur. Juga dikenalkan cara pemakaian oven dan alat dapur lainnya.

 "Menu yang dipraktikkan pun yang simpel. Misalnya membuat salad atau cookies. Adonan cookies kami yang buat, anak-anak tinggal berkreasi. Selanjutnya kami yang membakar. Mengingat tingkat bermain anak amat tinggi, misalnya harus masak pakai kompor, kami pakai yang low presseur sehingga aman buat anak-anak."

 Agar anak-anak tambah semangat, "Kami iming-imingi, bagi yang produknya bagus akan kami beri hadiah. Biasanya anak-anak senang dan tambah semangat." Menurut Kusnadi, anak-anak yang belajar masak selama ini atas kemauan sendiri. Terkadang ada yang datang satu jam sebelum kelas dimulai.

 Untuk sekali pertemuan di cooking class, IIC menarik bayaran Rp 75 - 100 ribu per anak "Tapi ada juga anak yang minta dua sampai tiga kali pertemuan. Bahkan ada yang minta tujuh hari berturut-turut. Nah, yang begini biasanya menu yang kami siapkan ditambah tingkat kesulitannya."

 Rini. S