Kini, selain sebagai penyanyi, musisi dan juga perancang busana, ia menjalani peran baru sebagai coach di musim terbaru The Voice, yang tayang tiap Selasa dan Rabu pukul 19:05 WIB mulai 23 September di AXN, selang 12 jam dari penayangan perdana di AS.
Lantas, bagaimana awal mula Gwen mendapat tawaran sebagai coach The Voice? "Saya enggak pernah merencanakan dan dikasih tahu sebelumnya. Saya benar-benar fokus pada kehamilan dan kelahiran anak saya. Lalu suatu hari, saat saya kedatangan teman-teman yang menyambut kelahiran Apollo, saya dapat telepon dan tawaran untuk bergabung di The Voice menggantikan Christina Aguillera yang melahirkan. Setelah saya tutup telepon, saya langsung cerita ke orang-orang di rumah. Dan saya bilang: OK, let's do it. Saya sangat tidak percaya hal ini benar-benar terjadi," tuturnya.
Gwen merasa punya tanggung jawab yang besar dipilih sebagai juri. "Keputusan dan tindakan coach di sini menyangkut kehidupan dan kesempatan bagi para kontestan. Saat saya memulai karier, tidak ada superstar yang menjadi coach bagi saya. Tapi sekarang berbeda, ada acara seperti The Voice yang memungkinkan semua ini terjadi. Sangat luar biasa."
Gwen kini menjadi satu-satunya coach di antara tiga pria, Pharrell, Adam dan Blake. Bagaimana perasaannya?
"Saya sangat senang berada di sekitar mereka. Setelah syuting hari pertama, wajah dan kepala saya benar-benar sakit karena saya tersenyum dan tertawa begitu sering dan begitu keras dalam satu hari. Saya belum pernah tertawa sekeras dan sebanyak itu dalam hidup saya. Saya berulang-ulang kali menoleh ke Blake dan bilang: "I love this show" karena benar-benar menyenangkan. Apalagi kalau melihat celotehan antara Blake dan Adam, chemistry yang kuat antara mereka dan serunya saling ledek antara mereka," tukasnya.
Uda/Tabloidnova.com