Saat mengetahui Shireen sudah pembukaan satu, Wisnu memutuskan istrinya harus menginap di rumah sakit. Malam harinya, Shireen sudah mengalami pembukaan empat, dan diperkirakan dokter, Shireen akan melahirkan subuh keesokan harinya. Namun sayang, prediksi itu meleset. Saat kontraksi semakin hebat terasa, Shireen berhenti di pembukaan empat. Akhirnya, suster memberikan dua kali induksi. "Subuh Shireen kontraksi terus belum ada pembukaan lagi. Sebelum tidur dikasih induksi, malamnya Shireen tidur enggak tenang, kebangun terus," kata Wisnu mengingat prosesnya.
Sore harinya, sekitar pukul 15.00 wib, disaat Wisnu sedang menunaikan ibadah sholat Ashar, air ketuban Shireen pecah. Saat itu, Wisnu diberi kabar kalau anak pertamanya akan segera lahir melalui proses persalinan normal. "Saat sholat Ashar, lagi doa, Shireen sudah pecah ketuban, dan pembukaan tujuh. Waktu cek lagi sudah pembukaan 8, 9, dan 10 prosesnya enggak lama, dokter baru datang. Shireen sempat kecapekan dan kepikiran sesar. Tapi kan sayang, nunggu dari bukaan 1 sampai 9 itu 20 jam, plus diinduksi, kalau sesar kan sakitnya dobel. Alhamdulillah lahir normal," kata Wisnu.
Okki / Tabloidnova.com