Teh Ninih Bicara Poligami dan Keikhlasan

By nova.id, Sabtu, 8 Desember 2012 | 13:45 WIB
Teh Ninih Bicara Poligami dan Keikhlasan (nova.id)

Teh Ninih Bicara Poligami dan Keikhlasan (nova.id)

"Teh Ninih (Foto: Rini) "

Seorang anggota Hijjabbers Moom Comunity (HMC) Jogja bertanya kepada Teh Ninih, istri AA Gym, Jumat (7/12) sore. Pertanyaannya seputar seorang istri yang rela di poligami sementara ibunya tidak ikhlas.

Apa tanggapan Teh Ninih? "Kalau istri tersebut ikhlas di poligami, maka sang ibu tidak boleh melarang. Kalau seorang istri ridho di poligami, harus ada pendekatan intensif dengan ibunya. Sebab, ibu, tidak ada ikatan cinta dengan menantunya. Sementara istri yang ridho itu, ada ikatan cinta dengan suami.  Satu hal yang perlu diingat, kalau sudah ridho, jangan pernah memperlihatkan rasa sakit di poligami itu kepada ibunya agar ibunya juga tidak merasa tersakiti. Tetapi bila istri belum siap dipoligami, si ibu harus bicara," tegasnya di depan anggota HMC Jogja yang sore itu menggelar pertemuan rutin bulanan di Hotel Cakra Kembang.

"Lho, ini kok jadi membahas soal poligami?" seloroh Teh Ninih kemudian. Kontan disambut  tawa anggota HMC Jogja yang tampaknya serius mendengarkan penuturannya. "Semua kejadian itu, selalu atas ridho dan izin Allah,"lanjutnya.

Sebenarnya, ibu 7 anak itu, diminta oleh pengurus HMS Jogja yang diketuai desainer Indraswari,  untuk membahas tema "Menumbuhkan Cinta, Keiklhasan & Pengabdian Sebagai Istri & Ibu." Namun di sore yang diwarnai hujan deras itu, dari pantauan tabloidnova.com peserta boleh bertanya meski sedikit keluar dari topik utama.

Menurut Teh Ninih, kunci kecantikan perempuan yang sesungguhnya adalah keikhlasan. Tapi ikhlas itu  juga tidak mudah, Harus berlatih. Menjadi istri dan ibu, kalau tidak punya ilmunya akan tersesat," ungkap Teh Ninih yang sudah menulis beberapa buku ini.

Teh Ninih mencontohkan, keikhlasan yang diberikan istri kepada suami dan anak-anaknya harus tulus, tidak boleh berharap balasan karena yag ia perbuat hanya mengharap ridha Allah, semata. "Bagaimana caraya ingin punya hati yang ikhlas? Syaratnya harus penuh cinta. Orang ikhas itu Ikhlas  memaafkan orang yang  pernah menyakiti  diri kita."pemaaf. Dan kalau cinta akan terus berbuat  yang terbaik bagi orang yang kita cintai.

Pengabdian seorang istri kepada suaminya itu bukti dari amal saleh. "Mengabdi itu tidak pernah ingin dibalas. Jadi jangan takut air susu dibalas dengan air tuba. Suami dan anak-anak memang tidak punya pahala, karena Allah-lah yang punya," papar perempuan kelahiran Ciamis, 28 Januari 1967 itu.

Rini