Beberapa hari sebelum kejadian menurut Yitno, tak ada sesuatu yang aneh pada putrinya. "Semua berjalan biasa-biasa saja, dia tetap bawel seperti biasa. Jumat (19/10) pagi kami sama-sama membereskan tempat penyimpanan kayu bakar di belakang rumah. Siangnya saya berangkat ke masjid untuk menunaikan salat Jumat."
Pulang dari masjid, Yitno tidak menemukan Sri Agustina atau Tina, "Saya pikir Tina main ke rumah adik ipar saya yang kebetulan masih bertetangga. Memang kebiasaan dia seperti itu," tuturnya.
Sore menjelang, Tina tak juga kunjung pulang. Yitno pun jadi cemas. Apalagi, tiba-tiba saja tubuhnya terasa kurang enak. "Perut saya kembung, saya enggak tenang dan enggak bisa tidur. Sampai pukul 3 pagi perut saya juga tak kunjung sembuh dan Tina belum juga pulang."