Duka Suami Korban Penembakan (2)

By nova.id, Selasa, 30 Oktober 2012 | 02:52 WIB
Duka Suami Korban Penembakan 2 (nova.id)

Duka Suami Korban Penembakan 2 (nova.id)

"Sketsa wajah dua dari empat pria yang diduga melakukan penembakan ke mobil Harjo dan Lenny telah disebat polisi, Kamis (25/10). (Foto: Ajeng/NOVA) "

Diminta Menyerahkan Diri

Kepergian Lenny juga menjadi pukulan bagi karyawan Toko Sinar Jaya, toko kelontong milik pasangan Lenny dan Harjo. Doni (30) yang sudah bekerja selama 7 tahun kepada Lenny pun mengaku tak ada yang aneh di hari-hari terakhir Lenny. "Setiap hari, Engkoh (Harjo, Red.) dan Encik (Lenny, Red.) datang ke toko jam 07.00 lalu pulang jam 19.00. Encik juga jarang pergi-pergi ke luar. Seharian duduk saja di toko," ujar Doni yang ditemui di depan kamar jenazah Rumah Duka Atma Jaya, Rabu (24/10) sore.

Masih menurut Doni, Lenny juga bukan tipe orang yang suka dengan masalah. Kalaupun suatu hari dia marah-marah, "Biasanya karena karyawan kerjanya tidak beres. Engkoh dan Encik juga jarang berantem," akunya.

Sebagai karyawan, Doni mengaku Lenny dan Harjo cukup menghargai kerja kerasnya. Dengan gaji memenuhi UMR (Upah Minimum Regional), Doni dan 12 karyawan lainnya diberi fasilitas tempat tinggal berupa sebuah mess. "Letaknya di lantai atas gudang tempat penyimpanan barang untuk toko," ujar Doni sambil menyebut, gudang tersebut terletak tak jauh dari Toko Sinar Jaya.

 Sinar Jaya cukup ternama di Pasar Kebayoran Lama. Banyak pelanggan toko tersebut adalah tukang kredit yang menjual kembali barang-barang kelontong dari rumah ke rumah. "Setiap hari bisa masuk uang sekitar Rp 30 juta-an. Kalau hari Sabtu dan Minggu bisa lebih banyak lagi," lanjut Doni yang sama sekali tak menduga atasannya dibunuh dengan cara sekejam ini. "Ya, kasihan Encik."

Sementara itu, pihak kepolisian bergerak cepat. Dari potongan-potongan ingatan Harjo akan ciri-ciri fisik para pelaku, polisi menyebar dua buah sketsa wajah. Sebelumnya, polisi memperkirakan ada empat orang pelaku yang menaiki dua buah sepeda motor. "Dua sketsa ini, satu yang menembak dan yang lain membawa golok," ujar Kasubbag Humas Polres Jakarta Selatan, Kompol Aswin, Kamis (25/10).

Pelaku yang menembakkan peluru dari senjata api berjenis FN, lanjut Aswin, berusia sekitar 28 tahun, memiliki tinggi badan 167 sentimeter, dan berperawakan kurus dengan kulit kuning langsat. Sementara pembawa golok, "Usianya 28 tahun, kulit putih, rambut panjang, tingginya 170 sentimeter, dan berkumis tipis."

Dengan disebarkannya dua sketsa tersebut, Aswin lantas mengimbau para pelaku untuk segera menyerahkan diri kepada yang berwajib. "Daripada ditangkap dari hasil pengejaran petugas?" ujarnya beretorika.

 Astudestra Ajengrastri