Kisah Omih Membela Kaum Buruh (2)

By nova.id, Rabu, 24 Oktober 2012 | 21:09 WIB
Kisah Omih Membela Kaum Buruh 2 (nova.id)

Kisah Omih Membela Kaum Buruh 2 (nova.id)
Kisah Omih Membela Kaum Buruh 2 (nova.id)

"Meski kecewa pada PDK, Omij dan Sumiati akan terus perjuangan haknya. (Foto: Ade Ryani/NOVA) "

Terinspirasi Omih

Nasib serupa Omih dialami pula oleh Sumiati (35), buruh PDK bagian sewing. Dampak PHK yang ia alami, anaknya harus putus sekolah. Sumiati yang baru ditinggal pergi almarhum suaminya, Jumadi, tampak tegar meski rasa kecewa tetap menggelayut di benaknya.

 Belum genap 40 hari suaminya meninggal akibat sakit lever yang dideritanya selama dua tahun belakangan. "Ketika suami sudah muntah darah dan sekarat, hari itu juga saya minta cuti dan izin pulang cepat tapi tidak dikasih izin. Saya malah disuruh lembur oleh atasan."

 Menjelang malam, Sumiati yang terus merengek kepada atasan untuk pulang akhirnya diberi izin. Ia pun segera membawa Jumadi ke ruang ICU RS Husada, Tangerang. Surat dokter untuk merawat suami hingga sembuh juga diberikan kepada perusahaan untuk memperkuat alasannya cuti. "Saya malah diomeli, dibilang banyak alasan. Akhirnya saya menghadap ke kepala bagian dan diberi dua hari cuti. Sampai akhirnya suami saya meninggal..."

 Kini, setelah tiga bulan tak bekerja, praktis Sumiati harus beralih pekerjaan. "Saya stres. Kalau tidak kerja, bagaimana bisa menghidupi tiga anak? Semoga masalah ini cepat selesai, kami bisa kerja lagi, dan manajemen PDK mengubah sistem kerjanya. Kami jadi makin berani perjuangkan hak karena Omih sudah jadi inspirasi kami," tutup ibu tiga anak ini.

Ade