Seneng mulai dirantai keluarganya pada pertengahan 2008 setelah diketahui mulai mengidap gangguan jiwa. Masalahnya, Seneng sering keluyuran ke rumah tetangganya serta menghabiskan nasi dan sayuran milik tetangga.
"Daripada merepotkan tetangga dan menyusahkan keluarga, anak kami (Seneng) kami rantai tangan kanannya," ungkap Ny Patinem (60) ibunda Seneng warga Desa Nyawangan, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Sabtu (20/10/2012). Selain Seneng, Reni (18) anak kedua pasangan Akad dan Patinem juga mengalami gangguan kejiwaan sejak tiga tahun terakhir. Namun Reni tidak sampai dirantai seperti kakaknya, dia hanya dibiarkan duduk dan tiduran di kamar rumahnya. Ny Patinem sendiri mengaku sangat bersyukur jika kedua putrinya yang mengalami gangguan jiwa itu dapat dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ). "Kami tak keberatan jika anak kami dirawat di rumah sakit jiwa dengan biaya pemerintah," tambahnya.
Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jatim Arief Witanto mendesak petugas kesehatan di Kabupaten Kediri segera tanggap membawa penderita ke RSJ untuk mendapatkan perawatan yang layak. "Kedua penderita masih memiliki masa depan harus segera mendapatkan penanganan," ujarnya.
.
Surya