Novi sempat menyebutkan nama Edi sebagai pria yang minum-minuman keras bersamanya sebelum kejadian. Sayangnya kesaksian itu terputus karena Novi masih belum optimal kondisi psikis dan fisiknya.
Disinggung mengenai sang pria misterius ini, Kabidhumas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto menyatakan hal ini masih akan tertunda beberapa waktu lagi.
"Mudah-mudahan setelah pulih normal kembali. Nanti akan didalami dia mengonsumsi ekstasi dimana, kemudian rekan dia Edi itu siapa. Keterangan ini memang belum kita peroleh namun nanti akan dicari sambil berjalan," ungkap Rikwanto.
Soal Novi yang di rehabilitasi dan tak diproses layaknya Afriani, Rikwanto menyatakan jika kedua kasus ini jelas berbeda. "Memang ada kemiripan karena sama-sama dibawah pengaruh narkoba dan miras. Namun bedanya, Afriani telah menabrak 9 orang meninggal dunia 10 luka. Novi menabrak 7 orang dengan luka ringan," ujar Rikwanto.
Lebih lanjut Rikwanto menuturkan, jika saja kejadian sama, dimana korban yang ditabrak hingga meninggal dunia, tentu penanganannya akan berbeda. "Dalam hal ini, kepolisian sangat berhati-hati. Soal dirawat memang sudah menjadi amanat undang-undang untuk dirawat," pungkas Rikwanto.Laili