Iriana Jokowi: Persiapannya Biasa Saja

By nova.id, Rabu, 26 September 2012 | 05:40 WIB
Iriana Jokowi Persiapannya Biasa Saja (nova.id)

Iriana Jokowi Persiapannya Biasa Saja (nova.id)

"Jokowi dan istri (Foto: Wantek) "

Kendati sang suami sudah dinyatakan unggul dalam Pilkada DKI versi berbagai hitung cepat beberapa lembaga survey, tetapi Iriana Jokowi tak mau tergesa pindah ke Jakarta. Berkemas dari rumah dinas Walikota Solo saja belum dilakukan. Jadi apa saja yang sudah ia persiapkan untuk  menjadi pendamping Orang Nomor 1 di DKI?

"Persiapannya biasa saja. Tapi belumlah. Saya malah masih di luar kota, nih," tutur ibu 3 anak itu lewat pesan singkatnya.

Pasca kepulangan suaminya ke Solo setelah Pilkada DKI, tamu dari berbagai kota dan warga masyarakat Solo tak hentinya datang menyampaikan ucapan selamat. Seperti Minggu lalu, warga Solo mengalir deras ke rumah dinas Jokowi untuk sekadar bersalaman. Melelahkankah terus-menerus menerima tamu?"Ah, sudah biasa. Tidak masalah," ucapnya lagi.

Yang tidak biasa, kelak sebagai istri Gubernur Iriana yang akrab disapa Bu Ana, barangkali akan menerima sapaan baru dari warga Betawi. Nah, apakah Bu Ana sudah siap dengan sapaan baru Mpok Ane? "He..he..he...belum kepikiran ."

 Sebagai Ibunya warga Betawi, apakah sudah mengoleksi kebaya encim? Ana yang suka berkebaya dengan warna-warna terang ini juga mengaku belum kepikiran.

Lahir di Solo, 1 Oktober 1963, Iriana pada tabloidnova.com beberapa waktu lalu, mengaku tidak pernah membayangkan suaminya akan dicalonkan sebagai calon Gubernur DKI atau Jateng. Ia justru berharap suaminya menyelesaikan masa baktinya ke-2 sebagai Walikota Solo. Setelah itu pensiun, dan kembali memiliki banyak waktu berkumpul bersama keluarga. Tetapi  sejarah berkata lain. Maka Iriana pun kini bersiap menuju Jakarta mendampingi suami tercinta.

Status Iriana kini masih sebagai ketua PKK kota Solo. Sebagai Ibunya Wong Solo, Iriana memprihatinkan masalah kemiskinan. Baginya kemiskinan itu amat rawan. Karena itu ia melakukan program-program pendampingan, terutama untuk ibu-ibu di kawasan pinggiran yang dekat dengan kemiskinan.

Ibu-ibu diberi pelatihan keterampilan mulai dari menjahit, memasak kue, merias pengantin, dengan mendatangkan tenaga ahli, agar warga mampu mandiri. Nah, apakah program-program itu juga akan ia aplikasikan untuk mengatasi kemiskinan sebagian warga kota Jakarta? Kita tunggu action Bu Ana.

Rini