"Sempat kita pulangkan. Waktu itu pemulangan dikawal oleh Satpol PP dan anggota dari Dinsos pakai kapal. Ehh, ternyata, belum juga yang mengawal tadi sampai ke Samarinda, ternyata anjal dan gepeng yang dipulangkan sudah berada di Samarinda lagi. Rupanya mereka kembali pakai pesawat," ungkap Bere Ali.
Dari hasil pendataan yang dilakukan Dinsos Kaltim terungkap, seorang gepeng mampu meraup hingga Rp 1,8 juta perhari menjelang lebaran lalu.
"Apalagi dekat lebaran itu. Ada yang dapat sampai Rp 1,8 juta sehari. Makanya mereka bisa balik lagi pakai pesawat," jelasnya.
Rata-rata, dalam sehari, penghasilan anjal dan gepeng di Samarinda berkisar antara Rp 200 sampai Rp 250 ribu. "Makanya mereka betah," katanya.
Berbagai upaya mengatasi persoalan sosial pun sudah dilakukan. Namun demikian, hasilnya belum dirasa efektif.
"Kita taruh di panti asuhan tidak betah, kita kembalikan ke keluarga dan daerah asal juga balik lagi. Diberikan sanksi tipiring juga tidak kapok. Orangtuanya dibantu modal usaha juga tidak efektif. Makanya kita buat Perda yang bisa jadi dasar hukum memberi sanksi lebih berat," tandasnya.
.
.
.
Tribun Kaltim